Surabaya (Antara Jatim) - Jalur pantai utara (pantura) di kabupaten/kota Pasuruan yang terendam banjir akibat hujan semalaman yang mengguyur kawasan hulu di selatan Pasuruan sejak Rabu (29/6) malam, sudah dibuka untuk dilintasi kendaraan umum pada Kamis pukul 15.30 WIB.

"Ada 13 kecamatan yang terendam dengan sembilan kecamatan diantaranya ada di Kabupaten Pasuruan yaitu Grati, Rejoso, Winongan, Kraton, Pohjentrek, Bangil, Beji, Gempol, Wonorejo," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, Bakti Jati Permana ketika dikonfirmasi dari Surabaya.

Ia mengatakan banjir tersebut dikarenakan ada tiga Daerah Aliran Sungai (DAS) yang meluap, yaitu Welang, Kedung Larangan dan Rejoso meluap, sehingga merendam ribuan rumah dengan ketinggian mencapai 2,5 meter.

"Sedikitnya 14.109 kepala keluarga atau sekitar 52.743 jiwa terendam banjir. Genangan air yang menerjang ke jalan raya ini terus meninggi sejak pukul 03.00 WIB hingga jalur pantura itu baru dibuka kembali sekitar pukul 15.30 WIB," katanya.

Menurut dia, BPBD Kabupaten Pasuruan telah menurunkan perahu karet untuk mengevakuasi warga korban banjir menuju posko penampungan.

Pihaknya juga telah membuka dapur umum di tiga lokasi untuk memberikan bantuan logistik berupa nasi bungkus kepada korban banjir.

"Kami mengimbau kepada warga yang berada di kawasan rawan bencana agar tetap waspada mengingat curah hujan yang tinggi meski musim hujan segera berakhir serta segera melapor pada petugas jika mengetahui tanda-tanda terjadinya bencana alam," paparnya.

Secara terpisah, Sekretaris BPBD Kota Pasuruan, Gangsar Sulistiyo, menambahkan banjir menggenangi sebagian daerah di empat kecamatan yakni Panggungrejo, Gadingrejo, Bugulkidul dan Purworejo.

Untuk menghindari kemacetan, petugas kepolisian mengalihkan jalur Pantura memutar melalui jalur Pasuruan Kota-Pohjentrek-Purwosari-Pandaan dan Gempol.

Namun, kemacetan panjang tidak bisa terelakkan di jalur alternatif tersebut, bahkan kemacetan ini juga terjadi di sejumlah ruas jalan alternatif karena selama 12 jam jalur pantura ditutup.

"Saya terjebak kemacetan di jalur Bangil ke Kota Pasuruan, karena harus ditempuh selama 2,5 jam, padahal ketika normal hanya 30 menit," kata Emil Akbar, seorang warga Pasuruan.

Sementara itu, masyarakat lainnya menghindari banjir di Pasuruan dengan memutar lewat jalur Jombang-Malang atau Malang-Purwosari untuk melanjutkan perjalanan ke Probolinggo-Jember. (*)

Pewarta: Laily Widya Arishandi

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016