Bojonegoro (Antara Jatim) - Sub Detasemen C Pelopor Brimob Polda Jawa Timur, mewaspadai bajing loncat yang bisa mengancam para pemudik baik dari arah Surabaya maupun Jakarta di jalur pantai utara (Pantura) Tuban selama Hari Raya Idul Fitri.
    
"Pengalaman Hari Raya Idul Fitri tahun lalu gangguan yang dialami pemudik yaitu kasus bajing loncat," kata  Wakil Sub Detasemen C Pelopor Brimob Polda Jawa Timur, di Bojonegoro Iptu Pol. Sudarsono, di Bojonegoro, Kamis.
    
Ia menyebutkan lokasi yang biasa menjadi operasi bajing loncat yaitu di Desa Jatipeteng, Kecamatan Jenu dan di Kecamatan Pakah.
    
"Kami sudah mengirimkan personel yang sekarang ini masih disiagakan di Polres Tuban. Mereka akan mulai mengamankan para pemudik di jalur pantura, kalau memang sudah memperoleh perintah dari Kapolres Tuban," paparnya.
    
Menurut dia, personel yang dikirim di di daerah setempat, akan melakukan patroli dengan kendaraan roda empat yang dilengkapi dengan senjata laras panjang.
    
"Fokus pemantauan dan pengamanan di lokasi-lokasi yang rawan bajing loncat, juga rawan kasus kriminal lainnya seperti pencurian dengan kekerasan dan pencurian dengan pemberatan," tandasnya.
    
Brimob Polda Jawa Timur, menurut dia, juga akan menempatkan sebanyak 40 personel di stasiun kereta api (KA) di sepanjang jalur KA Lamongan sampai Tobo, Bojonegoro.
    
Di setiap stasiun KA, lanjut dia ditempatkan berkisar 2-6 personel untuk mengamankan arus mudik yang memanfaatkan KA.
    
"Jumlah personel yang ditempatkan di stasiun KA bergantung tingkat kepadatan stasiun KA setempat," tandasnya.
    
Ia mencontohkan di Stasiun KA Bojonegoro ditempatkan enam personel, sedangkan di stasiun KA yang kecil hanya ditempatkan dua personel.
    
"Brimob Polda Jawa Timur, di Bojonegoro memiliki 147 personel yang siap ikut mengamankan masyarakat yang merayakan Hari Raya Idul Fitri di Bojonegoro, Tuban dan Lamongan," ucapnya.
    
Ia menambahkan ada 10 personel SAR Brimob Polda Jawa Timur, yang ikut bergabung dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dalam pengamanan Hari Raya Idul Fitri.
    
"Disiagakannya Tim SAR karena Hari Raya Idul Fitri tahun ini rawan banjir luapan Bengawan Solo dan banjir bandang," kata Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Bojonegoro Sukisno, menambahkan.  (*)

   

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016