Kediri (Antara Jatim) - Aparat Kepolisian Resor Kediri Kota, Jawa Timur berencana melakukan tes kejiwaaan pada pelaku asusila yang menyebabkan balita berumur tiga tahun meninggal dunia.

"Itu (tes kejiwaan) sudah kami rencanakan dan motif sementara karena iri belum punya anak," kata Kepala Polres Kediri Kota AKBP Wibowo setelah gelar pasukan operasi Ramadniya Semeru 2016 di Mako Satbrimob Polda Jatim Detasemen C Pelopor Sub Detasemen I, Jalan Veteran Kediri, Kamis.

Ia mengatakan, polisi terus mendalami kasus asusila yang menyebabkan seorang balita berumur tiga tahun asal Kota Kediri meninggal dunia. Dengan pemeriksaan kejiwaaan, akan diketahui kondisi psikologis yang bersangkutan. 

Pihaknya menambahkan, hingga kini belum ada laporan lain terkait dengan korban dari S (30) warga Kelurahan Burengan, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri. Ia berharap, jika korban tidak bertambah.

"Mudah-mudahan tidak ada korban lain. Namun, kami sudah lakukan beragam kegiatan preventif dan itu sudah jadi agenda kami untuk menekan terjadinya kekekarasan baik pada perempuan maupun anak," ujarnya.

Seorang balita berumur tiga tahun menjadi korban asusila S, yang tak lain adalah tetanganya sendiri. Selain berbuat asusila pada balita laki-laki itu, S juga melakukan kekerasan fisik, hingga korban meninggal dunia.

Dari pemeriksaan polisi, ternyata perbuatan S pada korban lebih dari sekali. Pertama, pada Mei 2016, dan kedua pada 27 Juni. Korban sempat menangis, tapi pelaku berbuat kekerasan dengan membanting tubuhnya hingga dua kali.

Tubuh korban yang masih kecil itu akhirnya lemas, bahkan hingga mual. Saat bertemu dengan orangtua, pelaku yang dikenal akrab dengan anak-anak ini berdalih jika korban terbentur sepeda motor.

Korban dibawa ke rumah sakit. Namun, dari hasil pemeriksaan tim medis, selain luka di bagian kepala, ternyata petugas juga mengetahui jika balita itu menjadi korban asusila, sehingga kasus itu ditangani polisi.

Saat ini, korban sudah dimakamkan, namun keluarga menuntut agar pelaku dihukum seberat-beratnya. Orangtua korban juga sangat terpukul dengan kejadian yang menimpa korban. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016