Kediri (Antara Jatim) - Keluarga Ahmad Habibi Adinata, balita yang menjadi korban asusila serta kekerasan hingga menyebabkan ia meninggal dunia, mendesak polisi agar menghukum pelaku dengan hukuman yang maksimal.
"Harus dihukum seberat-beratnya, anak saya meninggal dunia akibat perbuatannya," kata Adit, ayah korban ditemui setelah pemakaman anaknya di Kelurahan Burengan, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Jawa Timur, Rabu.
Adit terlihat sangat geram dengan kejadian yang menimpa anaknya. Bahkan, wajahnya terlihat sangat marah dan sedih, akibat ulah pelaku yang tega melakukan asusila serta melukai anaknya.
Ia juga enggan untuk dikonfirmasi lebih lanjut terkait dengan kejadian yang menimpa anaknya. Keluarga saat ini masih sangat sedih dengan kejadian yang menimpa anaknya. Korban dimakamkan di Kelurahan Burengan, Kecamatan Pesantren, Kota Kediri, Rabu.
Yustianto, tetangga korban mengatakan jika pelaku S adalah sosok yang tidak tertutup pada tetangga. Bahkan, ia diketahui baru menikah belum lama ini. Ia juga akrab dengan anak kecil, termasuk dengan korban Ahmad Habibi Adinata (3) dan kedua saudaranya.
"Pelaku ini cukup dekat dengan anak-anak. Kami tidak menyangka jika hal ini terjadi," katanya.
Ia juga kaget dengan kejadian yang menimpa korban. Jarak rumah dengan korban tidak jauh, hanya terpaut satu rumah. Ia sempat mendengar, jika sebelum kejadian, korban dengan dua kakaknya bermain di rumah pelaku.
Namun, saat itu, dua orang kakaknya diberi sejumlah uang dan disuruh pergi membeli makanan, namun korban diminta tinggal. Korban masih di rumah itu, hingga ada kejadian buruk yang menimpanya.
Orangtuanya, kata dia, tidak terlalu mengetahui dengan kejadian yang menimpa korban, namun Ahmad Habibi terlihat sering menangis. Orangtua Ahmad Habibi baru mengerti setelah tubuh korban diperiksa tim medis. Ahmad Habibi menjadi korban asusila dari S, yang tak lain adalah tetangga dekat.
Yustianto juga berharap agar polisi menghukum pelaku dengan hukuman seberat-beratnya. Ia tidak tega dengan apa yang dialami oleh korban, hingga ia meninggal dunia.
Polisi saat ini sudah menahan S, pelaku asusila serta kekerasan pada Ahmad Habibi. Ia ditangkap petugas tidak lama setelah tim medis mengeluarkan hasil autopsi yang menunjukkan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
Kepada polisi, S mengaku iri karena belum dikaruniai anak. Namun, polisi tidak percaya sepenuhnya dengan keterangan pelaku tersebut dan akan mendalami kasus ini. Hingga kini, korban yang terdata masih satu, dan polisi juga terus akan mengusutnya, mencari jika ada korban lain yang mengalami kejadian serup, jadi korban asusila pelaku. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016