Bojonegoro (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, mengundang operator perahu tambang di 84 lokasi tambangan Bengawan Solo untuk memperoleh pembekalan dalam melayani penumpang yang merayakan Hari Raya Idul Fitri, Rabu (29/6).
"Operator perahu tambang Bengawan Solo perlu meningkatkan kewaspadaan selama melayani penumpang yang merayakan Hari Raya Idul Fitri," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Bojonegoro Soehadi Moelyono, di Bojonegoro, Selasa.
Apalagi, menurut dia, Bengawan Solo di daerah hilir, Jawa Timur, pada musim kemarau tahun ini ketinggian airnya berfluktuasi disebabkan pengaruh hujan yang turun di musim kemarau.
"Yang jelas operator penambang perahu akan kami minta mematuhi ketentuan dalam mengangkut penumpang dengan memperhatikan kondisi ketinggian air Bengawan Solo," jelas dia.
Kepala Bidang Hubungan Darat Dinas Perhubungan (Dishub) Bojonegoro S. Hartono, membenarkan operator perahu tambang akan dikumpulkan terkait kewaspadaan dalam melayani penumpang yang merayakan Hari Raya Idul Fitri.
"Operator perahu tambang harus melengkapi peralatan pengaman penumpang seperti pelampung dan sejenisnya atau ban dalam mobil yang terpompa. Jumlahnya minimal 30 persen dari jumlah penumpang," jelas dia.
Ia juga meminta dua operator perahu tambang melengkapi dengan peralatan pengaman, sekaligus memperhatikan cara mengangkut penumpang agar bisa seimbang dengan kapasitas perahu.
Menurut dia, operator perahu tambang harus memperhatikan kemampuan daya angkut perahu dengan mengacu ketinggian air Bengawan Solo. Kalau memang kondisi ketinggian air Bengawan Solo normal maka jumlah penumpang bisa 100 persen dari kemampuan daya tampung perahu.
Tapi, lanjut dia, kalau ketinggian air Bengawan Solo dalam kondisi siaga I maka muatan orang/barang adalah maksimal 80 persen dari kemampuan angkut perahu.
Sedangkan kalau siaga II, maka muatan orang/barang adalah maksimal 70 persen dari kemampuan angkut perahu. Siaga III muatan orang/barang adalah maksimal 60 persen dari kemampuan angkut perahu.
"Dishub juga akan melakukan patroli di sejumlah tambangan Bengawan Solo yang padat dengan memanfaatkan perahu karet," ucapnya menegaskan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Operator perahu tambang Bengawan Solo perlu meningkatkan kewaspadaan selama melayani penumpang yang merayakan Hari Raya Idul Fitri," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkab Bojonegoro Soehadi Moelyono, di Bojonegoro, Selasa.
Apalagi, menurut dia, Bengawan Solo di daerah hilir, Jawa Timur, pada musim kemarau tahun ini ketinggian airnya berfluktuasi disebabkan pengaruh hujan yang turun di musim kemarau.
"Yang jelas operator penambang perahu akan kami minta mematuhi ketentuan dalam mengangkut penumpang dengan memperhatikan kondisi ketinggian air Bengawan Solo," jelas dia.
Kepala Bidang Hubungan Darat Dinas Perhubungan (Dishub) Bojonegoro S. Hartono, membenarkan operator perahu tambang akan dikumpulkan terkait kewaspadaan dalam melayani penumpang yang merayakan Hari Raya Idul Fitri.
"Operator perahu tambang harus melengkapi peralatan pengaman penumpang seperti pelampung dan sejenisnya atau ban dalam mobil yang terpompa. Jumlahnya minimal 30 persen dari jumlah penumpang," jelas dia.
Ia juga meminta dua operator perahu tambang melengkapi dengan peralatan pengaman, sekaligus memperhatikan cara mengangkut penumpang agar bisa seimbang dengan kapasitas perahu.
Menurut dia, operator perahu tambang harus memperhatikan kemampuan daya angkut perahu dengan mengacu ketinggian air Bengawan Solo. Kalau memang kondisi ketinggian air Bengawan Solo normal maka jumlah penumpang bisa 100 persen dari kemampuan daya tampung perahu.
Tapi, lanjut dia, kalau ketinggian air Bengawan Solo dalam kondisi siaga I maka muatan orang/barang adalah maksimal 80 persen dari kemampuan angkut perahu.
Sedangkan kalau siaga II, maka muatan orang/barang adalah maksimal 70 persen dari kemampuan angkut perahu. Siaga III muatan orang/barang adalah maksimal 60 persen dari kemampuan angkut perahu.
"Dishub juga akan melakukan patroli di sejumlah tambangan Bengawan Solo yang padat dengan memanfaatkan perahu karet," ucapnya menegaskan. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016