Magetan (Antara Jatim) - Penjualan keranjang parsel dari anyaman bambu yang diproduksi sejumlah industri rumah tangga di Kabupaten Magetan, Jawa Timur, meningkat signifikan seiring tingginya kebutuhan parsel untuk Lebaran tahun 2016. 

Perajin keranjang parsel di Desa Ringinagung, Kecamatan Magetan, Suparno, Minggu, mengatakan, pesanan meningkat hingga 50 persen dibandingkan dengan penjualan hari biasa.

"Peningkatan pesanan sudah mulai terasa sejak sebelum bulan Ramadhan. Jika biasanya pesanan dalam sebulan hanya sekitar 4.000 keranjang, saat ini meningkat menjadi sekitar 6.000 keranjang," ujar Suparno kepada wartawan.

Menurut dia, pemesanan tersebut datang dari berbagai kalangan mulai dari instasi, perusahaan swasta, sampai dengan toko-toko penjual paket parsel yang ada di wilayah Magetan, Madiun, bahkan kota besar seperti Jakarta dan Surabaya.

Adapun untuk harga, pihaknya mematok bervariasi antara Rp5.000 hingga Rp32.000 per keranjang, tergantung dari besar dan model masing-masing keranjang.

Untuk menyelesaikan pesanan yang meningkat, Suparno terpaksa menambah pekerja lepas. Yakni dengan melibatkan warga desa sekitar yang dikaryakan menganyam bambu untuk dijadikan keranjang parsel.

Penambahan pekerja lepas tersebut juga menjadi berkah bagi warga desa sekitar karena mendapat penghasilan tambahan dari kerja sambilan tersebut.

Ia memperkirakan, pemesanan keranjang parsel dari anyaman bambu tersebut masih terus berlangsung hingga mendekati lebaran mendatang. Hal itu menyusul tradisi masyarakat yang senang memberikan parsel kepada keluarga, teman, ataupun koleganya saat lebaran. 

Adapun untuk pengiriman pesanan luar dearah, Suparno biasanya mengandalkan jasa angkutan kereta api. Tujuannya sejumlah kota besar seperti Jakarta dan Subaraya. 

Sedangkan model keranjang parsel yang dijual di antaranya model bunga teratai ataupun tas. Pemesanan yang meningkat tersebut juga didukung oleh kualitas anyaman bambu dari daerah Magetan yang bagus sehingga banyak dibeli. (*)


Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016