Bondowoso (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, optimistis pada 2018 bisa keluar dari status daerah tertinggal dengan mengoptimalkan peningkatan sumber daya manusia dan peningkatan pendapatan asli daerah.
"Saya sudah memberikan arahan pada semua Kepala satuan kerja perangkat daerah agar pada akhir masa jabatan saya pada 2018 sebagai Bupati, Kabupaten Bondowoso sudah keluar dari status daerah tertinggal," ujar Bupati Bondowoso Amin Said Husni di Bondowoso, Selasa.
Ia mengemukakan, pihaknya sudah menyampaikan kepada semua kepala dinas di lingkungan pemerintah kabupaten setempat agar terus mengoptimalkan peningkatan indeks pendidikan (IPM), khususnya angka melek huruh atau buta huruf.
Selain itu juga, kata dia, sebelum masa jabatannnya sebagai Bupati Bondowoso berakhir, dirinya meminta dinas terkait agar terus meningkatkan rata-rata lama usia sekolah serta juga di bidang kesehatan akan terus menekan angka kematian ibu melahirkan dan bayi.
"Tentunya Bondowoso untuk keluar dari status daerah tertinggal kami akan berusaha terus meningkatkan pendapatan asli daerah atau PAD. Dan menurut kami hanya itu yang perlu dilakukan untuk keluar dari status daerah tertinggal dan saya optimistis Bondowoso keluar dari status 3T pada akhir masa jabatan saya nanti," katanya.
Amin yang sudah dua periode memimpin daerah yang menyadang status daerah tertinggal itu, akan mengoptimalkan potensi lokal. Di antaranya pariwisata untuk membantu peningkatan PAD dan juga peningkatan penerimaan pajak dan retribusi daerah.
Sementara itu, Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal pada Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi saat kunjungan kerja ke Situbondo, Minggu (20/6) mengatakan, secara umum persoalan daerah tertinggal yang pertama adalah dari celah fiskal atau PAD masih minim dan masih memiliki ketergantungan pada pemerintah Pusat.
"Indikator daerah tertinggal dari indeks pendidikan dan harapan hidup daerah itu masih di bawah rata-rata secara nasional. Dan juga diukur dari lamanya rata-rata usia sekolah serta buta huruf," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Saya sudah memberikan arahan pada semua Kepala satuan kerja perangkat daerah agar pada akhir masa jabatan saya pada 2018 sebagai Bupati, Kabupaten Bondowoso sudah keluar dari status daerah tertinggal," ujar Bupati Bondowoso Amin Said Husni di Bondowoso, Selasa.
Ia mengemukakan, pihaknya sudah menyampaikan kepada semua kepala dinas di lingkungan pemerintah kabupaten setempat agar terus mengoptimalkan peningkatan indeks pendidikan (IPM), khususnya angka melek huruh atau buta huruf.
Selain itu juga, kata dia, sebelum masa jabatannnya sebagai Bupati Bondowoso berakhir, dirinya meminta dinas terkait agar terus meningkatkan rata-rata lama usia sekolah serta juga di bidang kesehatan akan terus menekan angka kematian ibu melahirkan dan bayi.
"Tentunya Bondowoso untuk keluar dari status daerah tertinggal kami akan berusaha terus meningkatkan pendapatan asli daerah atau PAD. Dan menurut kami hanya itu yang perlu dilakukan untuk keluar dari status daerah tertinggal dan saya optimistis Bondowoso keluar dari status 3T pada akhir masa jabatan saya nanti," katanya.
Amin yang sudah dua periode memimpin daerah yang menyadang status daerah tertinggal itu, akan mengoptimalkan potensi lokal. Di antaranya pariwisata untuk membantu peningkatan PAD dan juga peningkatan penerimaan pajak dan retribusi daerah.
Sementara itu, Direktorat Jenderal Pembangunan Daerah Tertinggal pada Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi saat kunjungan kerja ke Situbondo, Minggu (20/6) mengatakan, secara umum persoalan daerah tertinggal yang pertama adalah dari celah fiskal atau PAD masih minim dan masih memiliki ketergantungan pada pemerintah Pusat.
"Indikator daerah tertinggal dari indeks pendidikan dan harapan hidup daerah itu masih di bawah rata-rata secara nasional. Dan juga diukur dari lamanya rata-rata usia sekolah serta buta huruf," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016