Surabaya (Antara Jatim) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengaku siap mempromosikan kondisi ekonomi di wilayahnya sekaligus penjajakan kerja sama bisnis di hadapan Perdana Menteri Selandia Baru John Key.
"Kami melihat Jatim sangat potensial sehingga dalam kunjungan nanti Perdana Menteri akan mengadakan pertemuan lebih lanjut," ujar Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia, Trevor Matheson, usai bertemu Gubernur Jatim di Grahadi Surabaya, Senin.
Rencananya, kedatangan Perdana Menteri Selandia Baru John Key dilakukan di sela kunjungan kenegaraan di Indonesia pada 17-20 Juli 2016.
Kedatangan Perdana Menteri Selandia Baru nantinya didampingi Menteri Perdagangan Selandia Baru serta delegasi pengusaha asal Negara tersebut.
Sementara itu, Gubernur Jatim Soekarwo mengaku bangga karena kedatangan seorang perdana menteri dan diharapkan memberikan keuntungan bagi kedua pihak.
Di hadapan Duta Besar Trevor, Gubernur menjelaskan posisi Jatim yang sangat strategis, baik secara geografis maupun sektor perdagangan di Indonesia.
Menurut dia, sampai Juni 2016 ini tercatat perdagangan Jatim dengan Selandia Baru mengalami surplus sebesar 9,37 juta dolar AS, dan share nilai ekspor nonmigas Jatim ke Selandia Baru terhadap total ekspor nonmigas Jatim sampai 18 Juni 2016 sebesar 0,06 persen.
"Tiga komoditas utama di Jatim yakni kayu dan barang dari kayu, kertas karton, dan produk industri farmasi," kata Pakde Karwo, sapaan akrabnya.
Sedangkan, share nilai impor nonmigas Jatim dari Selandia Baru sampai 18 Juni 2016 sebesar 0,04 persen dengan tiga komoditas utama yakni produk sisa industri makanan, kayu dan barang dari kayu, serta perekat enzim.
"Perdagangan Jatim dengan Selandia Baru selama kurun waktu 2011-2015 mengalami defisit, akan tetapi dari Januari hingga Juni 2016 ini surplus, dan ini harus diapresiasi," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Kami melihat Jatim sangat potensial sehingga dalam kunjungan nanti Perdana Menteri akan mengadakan pertemuan lebih lanjut," ujar Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia, Trevor Matheson, usai bertemu Gubernur Jatim di Grahadi Surabaya, Senin.
Rencananya, kedatangan Perdana Menteri Selandia Baru John Key dilakukan di sela kunjungan kenegaraan di Indonesia pada 17-20 Juli 2016.
Kedatangan Perdana Menteri Selandia Baru nantinya didampingi Menteri Perdagangan Selandia Baru serta delegasi pengusaha asal Negara tersebut.
Sementara itu, Gubernur Jatim Soekarwo mengaku bangga karena kedatangan seorang perdana menteri dan diharapkan memberikan keuntungan bagi kedua pihak.
Di hadapan Duta Besar Trevor, Gubernur menjelaskan posisi Jatim yang sangat strategis, baik secara geografis maupun sektor perdagangan di Indonesia.
Menurut dia, sampai Juni 2016 ini tercatat perdagangan Jatim dengan Selandia Baru mengalami surplus sebesar 9,37 juta dolar AS, dan share nilai ekspor nonmigas Jatim ke Selandia Baru terhadap total ekspor nonmigas Jatim sampai 18 Juni 2016 sebesar 0,06 persen.
"Tiga komoditas utama di Jatim yakni kayu dan barang dari kayu, kertas karton, dan produk industri farmasi," kata Pakde Karwo, sapaan akrabnya.
Sedangkan, share nilai impor nonmigas Jatim dari Selandia Baru sampai 18 Juni 2016 sebesar 0,04 persen dengan tiga komoditas utama yakni produk sisa industri makanan, kayu dan barang dari kayu, serta perekat enzim.
"Perdagangan Jatim dengan Selandia Baru selama kurun waktu 2011-2015 mengalami defisit, akan tetapi dari Januari hingga Juni 2016 ini surplus, dan ini harus diapresiasi," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016