Bangkalan (Antara Jatim) - Komando Distrik Militer (Kodim) 0829 Bangkalan, Jawa Timur, mengantisipasi adanya penggelapan pupuk bersubsidi di wilayah itu, dengan melakukan pemantauan pendistribusian di masing-masing kecamatan.
"Langkah ini, juga kami lakukan untuk menyukseskan program swasembada pangan yang telah dicanangkan pemerintah," kata Dandim 0829 Bangkalan Letkol Inf Sunardi Istanto di Bangkalan, Minggu.
Pemantauan pendistribusian pupuk bersubsidi oleh prajurit TNI dalam mendukung upaya khusus padi, jagung dan kedelai (pajale) ini, dilakukan oleh bintara pembina desa (babinsa) di masing-masing kecamatan di Kabupaten Bangkalan.
"Tadi pengawasan dilakukan oleh Karamil Tragah," ujar Dandim.
Pengawasan pendistribusian pupuk bersubsidi di Bangkalan itu dilakukan hingga di tingkat kelompok tani. Sebab, sesuai ketentuan, pendistribusian pupuk bersubsidi oleh distributor, melalui kelompok tani.
"Pengawasan ini juga untuk memastikan kepada petani bahwa pupuk bersubsidi diterima langsung oleh petani, tidak digelapkan oleh oknum masyarakat yang tidak bertanggung jawab," kata Dandim.
Menurut data Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bangkalan, kuota pupuk bersubsidi tahun ini meningkat dibanding tahun lalu.
Penambahan kuota pupuk bersubsidi terbanyak pada pupuk jenis NPK, yakni dari 2.297 ton pada 2015 menjadi 3.274 ton pada 2016.
"Jadi ada penambahan 1.000 ton lebih untuk jenis pupuk ini," kata Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Agribisnis Dispertanak Bangkalan Supriadi.
Pupuk jenis urea buatan PT Pupuk Kaltim juga bertambah 102 ton dari 20.720 ton menjadi 20.822 ton.
SP36 bertambah 12 ton menjadi 3.146 ton dari sebelumnya 3.134 ton. Demikian juga dengan pupuk jenis ZA bertambah dari 1.525 ton menjadi 1.526 ton.
"Pupuk organik juga bertambah 8 ton, dari 1939 ton menjadi 1947 ton," katanya.
Penambahan kuota pupuk bersubsidi di Kabupaten Bangkalan ini, berdasarkan penambahan kuota pupuk nasional yakni sebesar 9,55 juta ton. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016