Surabaya (Antara Jatim) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengirim surat ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) mengusulkan pembangunan rumah tahanan khusus tersangka teroris dengan harapan tak merekrut tahanan lainnya agar terlibat.

"Ini sebagai bentuk antisipasi agar tahanan atau narapidana lain tidak terpengaruh menjadi teroris," ujarnya kepada wartawan di sela buka bersama dengan anggota DPRD Jatim di Surabaya, Jumat.

Jika usulannya disetujui, kata dia, Jatim akan mencari lokasi yang tepat apabila dibutuhkan pembangunan rumah tahanan (rutan) khusus terorisme di wilayahnya.

"Kalau masih ada tanah kosong di Porong, Sidoarjo, bisa di sana nanti dibangunnya. Atau nanti dilihat dulu daerah mana yang tepat," ucap Pakde Karwo, sapaan akrabnya.

Menurut dia, wacana diperlukannya rutan khusus kasus terorisme ini muncul setelah terungkap kasus sebelumnya, yakni terduga teroris berinisial Pur, warga Lebak Timur Surabaya, merupakan tahanan kasus narkoba di Medaeng.

"Tapi setelah keluar, dia malah diamankan Densus 88/Antiteror Mabes Polri karena diduga terlibat jaringan terorisme. Bahkan, awalnya dia bukan anggota," katanya.

Orang nomor satu di Jatim tersebut mengaku khawatir jika tahanan kasus pidana umum dicampur dengan tahanan kasus terorisme akan memunculkan anggota baru yang tentu merugikan masyarakat dan bangsa Indonesia.

"Intinya, jangan sampai tersangka terorisme yang ditahan di rutan bisa merekrut anggota baru di dalam. Ini yang harus diantisipasi," kata gubernur yang juga politisi asal Partai Demokrat tersebut.

Sementara itu, Ketua DPRD Jatim Abdul Halim Iskandar mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dan pro aktif mengawasi lingkungannya masing-masing untuk mencegah masuknya gerakan terorisme maupun radikalisme.

"Apabila ada orang asing yang mencurigakan di lingkungannya maka segera melaporkan kepada perangkat kampung, atau langsung ke aparat keamanan. Jangan sampai kampung kita dimasuki orang-orang yang beraliran radikalisme dan terorisme, termasuk narkoba," katanya.

Kasus terakhir, Tim Densus 88/Antiteror Mabes Polri menggerebek tiga lokasi di Surabaya yang menjadi tempat tinggal terduga teroris, masing-masing di Lebak Timur, Lebak Agung dan Kalianak Surabaya.

Dari ketiga lokasi tersebut, Tim Densus 88 mengamankan tiga terduga teroris, masing-masing berinisial Pur, Fn dan Brn.

Selain itu, Tim Densus juga menyita sejumlah barang bukti, seperti bom rakitan, bahan pembuat bom, senjata api laras panjang, pistol rakitan, sangkur dan lainnya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016