Surabaya (Antara Jatim) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Surabaya mengharapkan penerapan "smart city" di Jawa Timur bisa melibatkan universitas atau perguruan tinggi ternama seperti ITS, Unair, Universitas Brawijaya, ITATS, Untag, dan lainnya.
    
"Pengembangan teknologi informasi dan komunikasi serta penerapan elektronifikasi merupakan aspek penting menuju penerapan konsep smart city. Semua itu  diharapkan dapat memperbaiki pelayanan pemerintah daerah untuk menghasilkan proses kerja yang lebih efektif dan efisien," kata Ketua Kadin Surabaya Jamhadi di Surabaya, Sabtu.
    
Jamhadi mengatakan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) se-Asia Selatan dan Tengah menggelar acara Focus Group Discussion (FGD) di The Margo Hotel, Depok, Jawa Barat pada 9 Juni 2016.
    
Hadir dalam acara itu antara lain Ketua Forum Smart City Indonesia Prof Dr. Ir. Suhono Harso Supangkat, M. Eng yang didapuk sebagai pembicara. Lalu hadir pula Manish (Deputy Chief of Mission Embassy India), Listyowati (Director for South & Central Asian Affairs Ministry of Foreign Affairs of the RI), S. Ramesh (Chief Representative Afcon Infrastructure Limited).
    
Selain itu ada juga Eka Suryo Prihantoro (Kabid Komunikasi & Informatika Dinas Perhubungan Komunikasi & Informatika Pemkab Sleman), M Anand Prakash (First Secretary Embassy of India), Taufik Rigo (1st Secretary-Economic Embassy of the RI), Dr Ir Jamhadi, MBA (Ketua KADIN Surabaya/Dewan Pendiri SCCF), Dubes Prayono Atiyanto (Dirjen Amerika & Eropa Kemenlu), serta beberapa peserta lainnya.
    
Dalam acara itu, kata Jamhadi, Suhono Harso Supangkat dalam pemaparannya menjelaskan bahwa pelaksanaan untuk menuju kota kreatif tidak lepas dari peran para pelaku industri penyedia jaringan telekomunikasi, pengembang aplikasi maupun penyedia teknologi lainnya.
    
Pengembangan teknologi informasi dan komunikasi serta penerapan elektronifikasi merupakan aspek penting menuju penerapan konsep "smart city" yang nantinya diharapkan dapat memperbaiki pelayanan pemerintah kota untuk menghasilkan proses kerja yang lebih efektif dan efisien.
    
Rencananya, lanjut dia, konsep smart city yang digagas Forum Smart City Indonesia akan diselenggarakan di Surabaya pada 20-21 Juli 2016.  Dalam ajang yang digagas Smart Indonesia Initiatives Forum yang kedua kalinya ini, rencananya akan dihadiri oleh 12 bupati/walikota se Indonesia, dengan lead sector Pemkot Surabaya.
    
"Saran dan gagasan dari Kadin Surabaya bahwa smart city yang akan dibahas dalam forum tersebut apakah mengacu pada smart city skala dunia yang sudah memiliki ISO (International Organization for Standardization) atau model smart city standar Indonesia dengan mencari bentuk sendiri yang hal itu diuji akan tetap mengacu pada ISO 37120," katanya.
    
Untuk penerapan smart city di Jawa Timur, Kadin Surabaya berharap perguruan tinggi ternama seperti ITS, UNAIR, Universita Brawijaya, ITATS, UNTAG, dan lain-lain bisa dilibatkan.
    
Ia mengatakan Surabaya bisa termasuk smart city bila segera tersedia smart kiving, smart building and home, smart transportation, smart energy, smart waste management, smart education, smart government, smart medical facility, smart communication, smart network, dan environmental awareness.
    
Smart building didukung dengan gedung hemat energy, IT, serta dilengkapi sarana webinar secara online maupun inline yang terhubung dengan bursa saham, kampus, pusat bisnis, hingga industrial estate.
    
Selain itu, lanjut dia, juga dilengkapi safety, seperti jika kebakaran akan langsung terhubung dengan Dinas Pemadam Kebakaran dan Polisi melalui MCFA (Master Control Fire Alarm).
    
Dengan banyaknya smart building dan eco building maka kota itu sudah tergolong smart city. Di Jakarta yang sudah didesain jadi smart building ialah Gedung BNI.
    
Sedangkan di Eropa, kota yang sudah tergolong smart city ada 10 kota, meliputi meliputi Copenhagen (Denmark), London (Inggris), Paris (Prancis), Amsterdam (Belanda), Hamburg (Jerman), Berlin (Jerman), Helsinki (Finlandia), Barcelona (Spanyol), Vienna (Austria), dan Stockholm (Swedia).
    
Seperti misalnya Humberg, termasuk kota kedua di Jerman yang jadi smart city.  Kota pelabuhan ini mendapat award sebagai destinasi green capital pada tahun 2011 dan memiliki standar hidup yang tinggi diperingkat ke-117 di dunia oleh Mercer di tahun 2012, dan peringkat 8 di dunia oleh Numbeo.
    
Selain itu London mendapat kategori sebagai smart city dari sisi ekonomi, dan lama dianggap sebagai kota keuangan di Eropa. Genom menilai, London masuk 7 enterpreneurial ekosistem terbaik di dunia dan nomor 1 di Eropa. Green building dan smart city di London terletak di The Crystal, dibangun oleh Siemens.
    
Helsinki jadi smart city, di antaranya didukung oleh 1.000 set data dan aktif mempromosikan keterlibatan dengan pengembang aplikasi komputer kolaboratif.  Kota ini meluncurkan virium proyek smart city dengan menyediakan data untuk warganya, dengan harapan bisa meningkatkan kualitas hidup.
    
Begitu juga di Stockholm, sekitar 40 perseb wilayahnya dibuat untuk ruang terbuka hijau. Kota ini pada 2025 memiliki target untuk bebas karbon pada 2025. Disini juga sekitar 800 km merupakan jalur bersepeda.(*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016