Surabaya (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur memberi peringatan terhadap 12 daerah yang mengalami gelombang pasang dan banjir rob,  yaitu genangan akibat air laut pasang.

"Peringatan ini juga berdasarkan informasi BMKG yang terjadi gelombang tinggi di laut sekitar Jatim," ujar Kepala Pelaksana BPBD Jatim Sudarmawan ketika dikonfirmasi di Surabaya, Kamis.

Daerah-daerah yang mengalami banjir rob dan gelombang pasang di Jatim yaitu Pacitan, Banyuwangi, Jember, Trenggalek, Malang, Tulungagung, Lumajang, Gresik, Tuban, Pemekasan, Probolinggo dan Surabaya.

Banjir rob dan gelombang pasang ini, kata dia, terjadi pada 7-12 Juni 2016 dengan berbagai ukuran tinggi gelombang di laut Jawa.

"Di perairan utara Pulau Jawa (Laut Jawa), tinggi gelombang mencapai dua meter, sedangkan di perairan selatan (Samudera Hindia) tingginya mencapai 2,5 hingga empat meter," ucapnya.

Bahkan, kata dia, di Pantai Karangrejo dan Pantai Boom di Banyuwangi terdapat 73 rumah rusak parah terkena gelombang sehingga menyebabkan kerugian ekonomi mencapai miliaran rupiah.

"Memang banyak rumah terimbas, namun bukan karena air laut, tapi luapan Sungai Blambangan yang kebetulan lokasinya berada di muara," kata mantan Sekretaris Daerah Bangkalan tersebut.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan daerah pesisir di selatan Jawa mengalami dampak lebih parah akibat gelombang pasang dan banjir rob.

"Ratusan bangunan meliputi rumah, gazebo, warung, talud pantai, dan bangunan di pantai mengalami kerusakan. Bahkan, di Lumajang terdapat 300 jiwa anak-anak dan perempuan yang mengungsi," katanya.

Menurut dia, penyebab fenomena gelombang tinggi karena pengaruh astronomi terjadinya bumi, bulan dan matahari berada dalam satu garis lurus sehingga mengakibatkan naiknya tinggi muka laut.

"Hal ini bersamaan dengan terjadinya anomali positif tinggi muka air laut sebesar 15-20 centimeter," katanya.

Selain disebabkan dua hal tersebut, lanjut dia, juga diperkuat dengan adanya penjalaran alun yang dibangkitkan dari pusat tekanan tinggi subtropis di barat daya Australia. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016