Surabaya (Antara Jatim) - Dua Perguruan Tinggi Swasta (PTS) melayangkan surat protes atas penilaian Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) Wilayah VII Jatim, melalui penghargaan Anugerah Kampus Unggulan (AKU).

Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS,) Sukadiono di Surabaya, Rabu mengatakan data yang diperoleh Kopertis tidak valid, karena tidak mungkin pihaknya mendapat nilai nol pada dua indikator penilaian.

"Peringkat UMS tahun lalu berada di urutan 19, namun pada tahun ini langsung turun ke posisi 120. Penilaian inilah yang kami pertanyakan, karena otomatis mempengaruhi kredibilitas lembaga yang dinilai," katanya.

Ia mengatakan, biasanya Kopertis memang meminta pengiriman data-data seperti penelitian, jumlah dosen, mahasiswa, dan lainnya, tetapi tahun ini tidak ada. 

"Kalaupun kami tidak mengirim, harusnya bisa mengacu data tahun lalu. Kami ada kinerja, tidak mungkin nol," ujarnya.

Ia pun meminta adanya peninjauan kembali, karena terkait banyak hal butir penilaian. Ia merasa UMS sudah cukup unggul untuk bertahan diperingkat puluhan.

"Untuk memperkuat surat protes ini, UMS juga melampirkannya pada Komisi X DPR RI karena Komisi X memiliki kontrol terkait pendidikan tinggi," terangnya.

Sementara itu, Universitas Dr Soetomo (Unitomo) juga melayangkan surat protes atas penurunan peringkat kampusnya dari tahun lalu di urutan 60, kini menempati angka 119.

"Setelah dilihat, ternyata ada dua butir penilaian yang kosong, padahal kami telah melakukan penelitian. Selama tiga tahun ini ada 6-7 proposal penelitian dan mendapatkan dana penelitian antara Rp400-600 juta," paparnya. 

Kepala Kopertis wilayah VII Jatim, Suprapto menjelaskan, AKU merupakan ajang setiap tahunnya. Dua nilai kategori yang telah terisi merupakan nilai yang diambil dari data Forlap Dikti. 

"Indikator penilaian dari data Forlap Dikti yaitu terkait data Bidang Kelembagaan dan Kerjasama, Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan," jelasnya.

Jika terdapat dua data yang kosong, lanjutnya seharusnya PTS yang mengirimkannya ke Kopertis, telah diumumkan di Website. Batas pengirimannya 3 minggu, dari Januari sampai Februari 2016.

"Dua data itu harusnya diisikan pada kolom penilaian terkait Bidang Penelitian dan Pengabdian masyarakat, dan bidang Pembelajaran dan Kemahasiswaan," tuturnya.

Lebih lanjut dia mengungkapkan kesalahan penilaian juga ada di faktor internal PTS, karena tidak mengirimkan data ke Kopertis. Data lama yang telah disetor juga tidak dapat digunakan sebab telah usang.

"Penganugerahan kampus unggulan ini bukan ajang saling menjatuhkan satu sama lainnya, namun menjadi introspeksi bagi kampus untuk terus berbenah," tandasnya.

Selain UMS dan Unitomo, PTS di Surabaya yang peringkatnya merosot dari puluhan menjadi ratusan yaitu Universitas Hang Tuah dari peringkat 11 menjadi 132, Universitas Ciputra dari 31 ke 118 dan Stikosa AWS dari peringkat 27 menjadi 119. (*)

Pewarta: Laily Widya Arishandi

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016