Sidoarjo (Antara Jatim) - Dinas Kelautan dan Perikanan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo Jawa Timur mendorong kepada petani tambak yang ada di wilayah Sedati untuk menggunakan sumur bor sebagai salah satu alternatif pemenuhan bahan baku air untuk tambak mereka.

Kepala Bidang Sumber Hayati Perikanan Alfi Handayani mengatakan dengan menggunakan sumur bor maka kebutuhan air untuk bahan baku tambak bisa terpenuhi dengan baik.

"Karena kalau menggunakan bahan baku dari air sungai kemungkinan kualitas yang didapatkan juga kurang baik sehingga akan merugikan para petani tambak," katanya, Selasa.

Ia mengemukakan, selain memenuhi kebutuhan bahan baku air tambak dengan menggunakan sumur bor, petani tambak juga bisa memenuhi bahan baku air tambak tersebut dengan membuat kolam penyaringan.

"Kolam penyaringan tersebut dibuat untuk menyaring air sungai sebelum dimasukkan ke dalam kolam utama milik petani tambak sehingga membuat kualitas air menjadi lebih baik," tuturnya.

Ia mengakui, saat ini kualitas air yang ada di pesisir Kabupaten Sidoarjo kurang bagus menyusul banyaknya sampah dan limbah yang dibuang di sungai.

"Oleh karena itu diperlukan adanya koordinasi bersama pemangku kepentingan seperti dinas kebersihan, kelautan dan juga dari dinas pengairan untuk membahas masalah ini dengan seksama," ucapnya.

Ia juga meminta kepada warga masyarakat yang tinggal di hulu sungai supaya tidak membuang sampah sembarangan karena nantinya yang dirugikan adalah masyarakat yang berada di hilir sungai.

"Harapan kami masyarakat lebih sadar diri karena membuang sampah di sungai tentunya akan merugikan diri sendiri dan juga masyarakat lainnya," tukasnya.

Sebelumnya, salah seorang petani tambak di Kalanganyar Sidoarjo Khumaidy mengeluhkan kualitas bahan baku air yang akan digunakan untuk mengairi tambaknya.

"Airnya jelek dan banyak sampah sehingga kami harus memutar otak untuk menanggulangi kemungkinan terjelek pada budi daya ikan bandeng dan udang yang saya miliki ini," katanya.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016