Surabaya (Antara Jatim) - Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemristekdikti Prof Dr Intan Ahmad menegaskan bahwa kontes robot yang digelar secara nasional sejak tahun 2002 juga merupakan bela negara.

"Robot itu menunjukkan kemajuan dari suatu bangsa untuk bersaing dengan bangsa-bangsa lain. Indonesia sendiri sudah diperhitungkan dalam skala dunia, jadi kontes robot itu bela negara juga," katanya di Surabaya, Jumat.

Saat membuka Kontes Robot Indonesia (KRI) 2016 di Surabaya pada 1-4 Juni 2016, ia menjelaskan PENS sebagai tuan rumah KRI merupakan pioner KRI pada tahun 1993, lalu sejak tahun 2002 ditingkatkan menjadi skala nasional.

"Peserta KRI memang merupakan mahasiswa terbaik bangsa ini, karena hanya ada 51 dari 4.400 universitas yang terpilih ke skala nasional, sehingga seleksinya sangat ketat dan berarti merekalah yang terbaik," ucapnya.

Menurut dia, KRI juga bukan sekadar ajang kompetisi, melainkan juga wadah persatuan bangsa karena ratusan mahasiswa yang terlibat berasal dari seluruh Indonesia, sehingga terjadi kohesi sosial dalam KRI sejak tahun 2002.

"Sekarang, Indonesia sudah beberapa kali menjadi juara internasional, jadi kita tidak lagi melihat orang lain yang hebat, tapi kita sendiri juga bisa," tuturnya di hadapan 114 tim dari 51 universitas yang mengikuti KRI 2016.

Sebagai tuan rumah, PENS juga memulai tradisi baru dengan memberikan Piala Bergilir untuk juara umum yang melengkapi juara 1, 2, 3, juara harapan, penghargaan strategi terbaik, dan penghargaan desain terbaik.

"Penghargaan Piala Bergilir untuk juara umum itu, saya usulkan dengan nama Piala Prawara Eksha Nalin Syandana yang berarti teratai yang memiliki kemurnian yang tulus dan mulia dan tumbuh menjadi pusat unggulan yang mengalirkan manfaat kebaikan terus pada dunia," kata Direktur PENS Dr.Eng Zainal Arief ST MT.

Dalam konteks aplikasi robotika, katanya, PENS sudah bekerja sama dengan industri untuk aplikasi robotika pada pom bensin, otomasi industri (Bernadi), dan otomasi pelabuhan (Pelindo III).

Agenda KRI 2016 adalah registrasi dan simposium robot humanoid (1/6), technical meeting dan running test (2/6), pembukaan dan kompetisi (3/6), serta final dan penutupan (4/6). (*)

Pewarta: Edy M Yakub

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016