Surabaya, (Antara Jatim) - Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Edi Sukmono meminta jajarannya untuk fokus pada kebersihan mushalla kereta api, atau tempat ibadah  umat Islam saat menghadapi arus mudik Lebaran 2016.

"Hasilnya inspeksi kesiapan angkutan Lebaran 2016, khususnya di jalur utara semua stasiun besar sudah siap menghadapi angkutan Lebaran 2016, namun ada beberapa kekurangan yang sifatnya material, seperti kebersihan toilet dan mushala untuk sembayang," ucap Edi saat berada di Surabaya, Kamis.

Oleh karena itu, Edi meminta kepada jajarannya melakukan perhatian dari sejumlah kekurangan hasil dari inspeksi di beberapa stasiun besar wilayah utara.

Berikutnya, kata Edi, yang harus menjadi perhatian utama adalah perlintasan yang rawan longsor, banjir serta rawan terkena lemparan batu.

"Perlintasan ini yang paling rawan, sebab padatnya arus lalu lintas dipastikan membahayakan pengendara dan kereta sendiri," katanya.

Edi mengatakan, khusus untuk perlintasan selain melibatkan personil internal Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska), KAI juga akan mendapatkan bantuan TNI dan Polri dalam menjaga keamanan di setiap perlintasan, tujuannya supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Untuk wilayah Daerah Operasional (Daop) VIII Surabaya, nanti akan ditugaskan berjaga selama lebaran sebanyak 434 Polsuska, atau meningkat dari sebelumnya hanya 250 personil Polsuska," katanya.

Sementara itu, terkait dengan jumlah kereta yang dipersiapkan untuk Lebaran 2016, Edi mengaku sebanyak 334 rangkaian panjang sudah disiapkan, dari biasanya hanya 8 gerbong kini menjadi 14 gerbong, agar langsung dapat mengangkut 1500 penumpang untuk sekali angkut.

"Kami juga menyiapkan tambahan sebanyak 38 rangkaian kereta guna mengantisipasi lonjakan penumpang," imbuhnya.

Edi memperkirakan, lonjakan penumpang Lebaran 2016 adalah sebanyak 5,5 persen, dari tahun 2015 sebanyak 5.106.994 penumpang diperkirakan menjadi 5.387.538 penumpang pada 2016.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016