Kediri (Antara Jatim) - Harga gula pasir di pasar tradisional Kota Kediri, Jawa Timur, sudah mulai turun, seiring dengan operasi pasar yang dilakukan pemerintah provinsi bekerja sama dengan badan urusan logistik (Bulog).
     
"Dari survei yang kami lakukan, saat ini harga gula di pasar tradisional sudah mulai ada penurunan. Sebelumnya sampai Rp16 ribu per kilogram saat ini harganya sudah turun menjadi Rp14.900 per kilogram," kata Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Pertambangan dan Energi (Disperindagtamben) Kota Kediri Dwi Rahman Santoso di Kediri, Rabu.
     
Ia mengatakan, langkah Pemerintah Provinsi Jatim yang mengadakan operasi pasar dinilai positif. Harga gula perlahan-lahan mulai turun, sehingga warga pun bisa lebih terjangkau membelinya.
     
Dwi juga mengatakan, kenaikan harga gula selalu terjadi, terlebih lagi mendekati Ramadhan. Selain itu, kenaikan harga juga dipengaruhi proses giling tebu yang masih baru berjalan.
     
Pemprov Jatim dan Bulog mengadakan operasi pasar dengan empat komoditas, yaitu beras, gula pasir, minyak goreng, serta tepung terigu. Kegiatan operasi pasar itu dilakukan mulai 27 Mei hingga 1 Juni 2016. Dalam sehari, terdapat dua titik pasar yang menjadi target operasi pasar. 
     
Untuk beras, stoknya setiap kali operasi pasar adalah 1 ton, namun dinaikkan menjadi 2,5 kuintal. Begitu juga dengan gula pasir, dimana stok awal saat operasi pasar adalah 850 kilogram dinaikkan menjadi 2,5 ton. Sedangkan, dua komoditas lainnya stok tetap, yaitu minyak goreng sebanyak 650 liter dan tepung terigu sebanyak 1 kuintal. 
     
Terkait dengan harga, Dwi mengatakan lebih rendah ketimbang harga pasar. Harga jual gula dalam operasi pasar adalah Rp11.750 per kilogram, minyak goreng adalah Rp11.300 per liter, beras Rp43.500 per 5 kilogram, dan tepung terigu seharga Rp7.200 per kilogram.  
     
Dwi juga menambahkan, Pemerintah Kota Kediri juga sudah merencanakan untuk mengadakan operasi pasar lanjutan. Kegiatan itu mulai berlangsung pada 8-28 Juni 2016 yang dilakukan di kelurahan secara bergantian.
     
Untuk operasi pasar di Kota Kediri, Dwi mengatakan akan melibatkan Bulog maupun dari pusat perbelanjaan. Mereka akan diajak bekerjasama menjual harga bahan pokok dengan selisih harga ketimbang di pasar. Dengan itu, masyarakat akan lebih terbantu. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016