Trenggalek (Antara Jatim) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur menginstruksikan setiap sekolah atau beberapa sekolah yang masih berada di satu kawasan menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler karwitan untuk menampung bakat dan minat pelajar.
    
"Jika perlu setiap sekolah diharapkan memiliki perangkat karawitan sendiri untuk mewadahi bakat siswa," kata Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Trenggalek Agus Pramono di Trenggalek, Selasa.
    
Jika melakukan swadaya mandiri dirasa terlalu berat, kata dia, masing-masing sekolah diimbau untuk bersinergi.
    
Caranya, kata dia, yakni dengan patungan dalam hal penyediaan alat seni karawitan berupa seperangkat gamelan anak wayang kulit.
    
"Pelajar, guru dan orang tua atau wali murid sangat antusias mengikuti ekstrakurikuler kesenian daerah seperti karawitan dan pedalangan in," ujarnya.
    
Tingginya atensi sekolah yang menyediakan atau baru merintis penyediaan perangkat karawitan dan pedalangan menurut Agus terlihat di SD-SD wilayah pegunungan.
    
"Bahkan orang tua di sana tidak segan mengeluarkan uang demi menyumbang sekolah agar bisa membeli peralatan karawitan," kata Agus.
    
Ia mengatakan, bakat pelajar di bidang senia budaya daerah, khususnya karawitan dan pedalangan akan terus bina melalui kegiatan pentas budaya pedalangan kelompok pelajar setiap dua tahun sekali.
    
"Sejauh ini UDP (Unit Dinas Pendidikan) Kecamatan Dongko yang sistem pembinaan seni budaya karawitan dan pedalangannya sudah berjalan apik, lainnya ada yang sudah terorganisasi dan sebagian masih merintis.
    
"Pentas seni-budaya oleh pelajar selanjutnya akan digelar rutin setiap dua tahun sekali," kata Agus.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016