Surabaya (Antara Jatim) - DPRD Kota Surabaya menyatakan dalam peringatan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-723 ini, masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki pemerintah kota, meski  dibeberapa sektor pembangunan telah berhasil menorehkan prestasi.
    
"Beberapa pekerjaan rumah yang harus diselesaikan pemerintah kota di antarannya adalah masalah banjir. Banjir banyak terjadi di beberapa wilayah kota, seperti kemarin (30/5) malam," kata Wakil Ketua DPRD Surabaya, Masduki  Thoha, usai mengikuti upacara Peringatan Hari Jadi Kota Surabaya ke-723 di Balai Kota Surabaya, Selasa.
    
Sejumlah kawasan yan dilanda banjir, meliputi, Jalan Semarang, Jalan Kartini, Dukuh kupang, Jalan Panglima Sudirman, Mulyorejo, Dharma Wangsa, Mayjend Sungkono, Jalan Ciliwung, Viaduk Kertajaya, dan MERR.
    
Masduki mengatakan selain persolan banjir, infrastruktur juga membutuhkan penanganan yang serius dari pemerintah kota. Politisi PKB ini mengatakan di beberapa kawasan cukup banyak ditemukan jalan berlubang.
    
Ia khawatir, apabila tidak diperbaiki akan menimbulkan kecelakaan lalu lintas. "Coba lihat di kawasan-kawasan pinggiran, banyak jalan berlubang," katanya.
    
Masduki menambahkan masalah perizinan juga diharapkan ada solusi yang efektif guna menuntaskan sistemnya yang masih amburadul. Ia mengakui, dalam perizinan telah diberlakukan sistem Single Window atau perizinan on line yang terpadu. Namun, dalam praktiknya, ia mengatakan masih rumit. "Inginnya cepat, tapi praktiknya masih amburadul," ujarnya.
    
Masduki mengakui kendati ada beberapa kekurangan, pemerintah kota Surabaya juga dinilai berhasil dalam merealisasikan sejumlah programnya. Menurutnya, beberapa program pembangunan yang dinilai menunjukkan kemajuan, seperti di bidang pendidikan.
    
"Harus diakui, pendidikan di Surabaya lebih berkualitas," katanya.
    
Jumlah lulusan yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri cukup tinggi. Selain itu, jumlah lulusan SMK yang terserap pada lapangan kerja mencapai 75 persen. Sementara mengenai pelayanan, selam ini pemerintah kota telah mampu menerapkan kebijakan pendidikan gratis mulai SD hingga SMA/SMK.
    
Sedangkan, di bidang kesehatan, melalui sinergi antara puskesmas dan Juru Pemantau Jentik (Jumantik), dan beberapa elemen terkait, pemerintah kota berhasil menurunkan angka orang penderita sakit sakit di Surabaya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016