Surabaya (Antara Jatim) - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyatakan dalam rangka memperingati
Hari jadi ke-723 Kota Surabaya (HJKS) pada 2016 ini akan lebih
memfokuskan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) warga.


"Warga Surabaya mau dan mampu untuk meningkatkan kualitas hidupnya
di bidang apa saja," kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat
merayakan HJKS di Taman Surya Surabaya, Selasa.


Menurut dia, pihaknya berharap tahun ini bisa dimulai peningkatan kapasitas warga.


"Saya tidak mau, kita menyerah, pasrah dan bilang ini sudah takdir
Tuhan. Masyarakat bisa berupaya meningkatkan pendapatannya. Para siswa
yang selama ini prestasinya biasa saja, harus berusaha untuk jadi juara
kelas," ujarnya.


Wali kota mengatakan pembenahan SDM berbeda dengan misalnya
pembenahan infrastruktur. Bila pembenahan infrastruktur, tiap tahun
tetap menjadi perhatian dan bila ditender maka selesai.


Namun, lanjut dia, untuk pembenahan SDM, butuh momentum
kebersamaan. "Infrastruktur itu tiap tahun ada. Tapi untuk pembenahan
SDM, itu harus ada kebulatan tekad. Tidak bisa saya sendiri. Ini harus
melibatkan semua sektor," ujarnya.


Ia mengatakan SDM Surabaya haruslah lebih siap, khususnya dalam
menghadapi tantangan era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Risma
mengatakan MEA merupakan pertarungan sesungguhnya di bidang ekonomi dan
jika kalah, maka warga Surabaya hanya akan mengalami penjajahan kembali.



"Hanya akan menjadi penonton atau bahkan pelayan di kotanya
sendiri. Karenanya, kualitas pendidikan yang diiringi dengan kerja keras
dan disiplin, diharapkan dapat menjadi jembatan emas peningkatan daya
saing SDM dalam MEA," katanya.


Kota Pahlawan, lanjut dia, mengemban misi bersejarah menjadi
pemenang dalam MEA. "Apakah makna kemerdekaan yang diperjuangkan dengan
darah dan nyawa para pahlawan jika kita bukanlah tuan dan nyonya di kota
sendiri?" kata wali kota.


Dalam beberapa tahun terakhir, kata dia, kualitas SDM di Surabaya
terus meningkat. Peningkatan kualitas SDM itu tercermin dalam Indeks
Pembangunan Manusia (IPM).


Mulai 2010, Surabaya menjadi salah satu kota dengan shortfall
(kecepatan perkembangan) IPM yang tertinggi di Indonesia. Bahkan, indeks
pertumbuhan harapan hidup, melek huruf, rata-rata lama sekolah, daya
beli makin menyebar di mana jumlah kecamatan dengan IPM di atas 78,43
semakin banyak.


Jumlah anak-anak berprestasi di Surabaya juga meningkat pesat. Jika
pada 2012, sejumlah 1943 anak, maka di 2015 terdapat 5.334 anak. Dan
di tahun 2016 hingga bulan Mei ini, tercatat 3.494 siswa yang telah
meraih prestasi di tingkat lokal, nasional, regional dan internasional.


Pemkot Surabaya juga menyiapkan beasiswa untuk anak-anak dari
keluarga kurang mampu agar bisa cepat bekerja melalui pendidikan
vokasi/diploma keperawatan, perhotelan, pelayaran, perkapalan, pramugari
dan pilot.


Pemkot juga akan memulai memberikan beasiswa menjadi dokter.
Diharapkan, dari setiap kelurahan Surabaya, akan muncul dokter-dokter
baru yang akan melayani masyarakat Indonesia.


"Tahun ini juga sudah dimulai ikatan dinas teknisi pesawat terbang
bekerja sama dengan Garuda Indonesia. Serta beasiswa dan sertifikasi
internasional las dan teknisi minyak dan gas bekerja sama dengan
kementerian ESDM," katanya.(*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016