Bojonegoro (Antara Jatim) - Dinas Pengairan Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur berencana mengajukan permintaan untuk mengeluarkan air Waduk Pacal kepada Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo selama 12 hari.

"Pergajuan permintaan pengeluaran air Waduk Pacal akan kami sampaikan Selasa (29/5)," kata Kasi Pemanfaatan Sumber Daya Air Dinas Pengairan Bojonegoro Dodi S. Wijaya di Bojonegoro, Senin.  

Menurut dia, pengajukan permintaan air dilakukan karena tanaman padi di sepanjang daerah irigasinya, antara lain, di Kecamatan Baureno, Kepohbaru, Kanor, dan Sumberrejo, yang berusia sekitar sebulan mulai kekurangan air.

"Kalau tidak segera memperoleh pasokan air maka tanaman padi petani bisa terganggu, karena sawah petani yang tanahnya mulai merekah tidak memperoleh air," jelas dia.

Selain itu, lanjut dia, petani di sepanjang daerah irigasinya di sejumlah kecamatan juga ada yang baru akan mulai menanam padi, sehingga membutuhan air.

"Petani di sepanjang daerah irigasi Waduk Pacal membutuhkan air karena hujan sudah mulai langka, bahkan sawah petani sudah ada yang merekah," ucapnya.

Ia memperkirakan tanaman padi musim kemarau yang sudah tertanam juga yang baru akan mulai tanam di sejumlah kecamatan, antara lain, Kecamatan Kapas, Balen, Sumberrejo, Baureno, juga lainnya, luasnya mencapai 17.000 hektare.

"Sesuai perhitungan yang kami lakukan kemungkinan air yang harus dikeluarkan sekitar 5 meter kubik per detik selama 12 hari," ucapnya, menegaskan.
 
Data di UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro bahwa ketinggian air Waduk Pacal di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang mencapai 113,5 meter dengan debit sekitar 17,6 meter, per 28 Mei.(*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016