Banyuwangi (Antara Jatim) -  Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas berbasgi inspirasi dalam acara Supermentor yang diselenggarakan di kampus Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya.

"Kebetulan saya, Sabtu (28/5) diberi kesempatan berbagi pengalaman dengan sekitar 2.000 anak muda di ITS Surabaya dalam acara Supermentor. Saya menyampaikan empat aspek tersebut sesuai pengalaman saya selama ini," ujar Bupati Abdullah Azwar Anas saat dihubungi di Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu.

Menurut dia, untuk memenangkan persaingan yang kian ketat, anak muda harus mengembangkan empat sikap, yaitu terus mengembangkan kapasitas, jaringan, inovasi, dan berani berkompetisi. Dengan empat aspek tersebut, anak muda bisa menjadi penggerak kemajuan.

Anas mengatakan, dengan kapasitasnya, anak muda bisa memiliki daya saing yang sangat berguna di era kompetisi global. Kapasitas tersebut harus ditopang dengan jaringan luas.

"Kadangkala ada anak muda punya kapasitas, tapi minim jaringan, pasti kalah bersaing. Jaringan jangan disalahartikan nepotisme atau pertemanan. Jaringan terkait kepercayaan dan rekam jejak. Orang akan punya jaringan jika dia dipercaya dan punya rekam jejak baik," kata mantan anggota DPR RI ini.

Anas menambahkan, kapasitas dan jaringan harus dilengkapi dengan keberanian melakukan inovasi. Anak muda harus berani melakukan terobosan dengan inovasi-inovasi.

"Di antara kerumunan, jutaan anak muda, harus ada yang berbeda, harus berinovasi. Dengan begitu kita akan bisa tampil mengoptimalkan potensi diri," ujarnya.

Yang terakhir, sambung Anas, anak muda harus berani berkompetisi. "Jangan alergi kompetisi. Kompetisi mendidik diri ke arah yang lebih baik. Kompetisi juga membuat kita punya mental pemenang, yaitu sikap tidak kenal menyerah. Gagal, coba lagi, begitu seterusnya sampai berhasil," kata pria yang kembali terpilih sebagai bupati pada Pilkada Desember 2015.

Anas menambahkan, empat aspek itu pula yang dia terapkan selama dipercaya menjadi Bupati Banyuwangi. Menurut dia, paduan antara kapasitas, jaringan, inovasi, dan berani bersaing membawa banyak perubahan di Banyuwangi. Misalnya, pendapatan per kapita sudah naik 80 persen dari Rp20,8 juta per orang per tahun pada 2010 menjadi Rp37,53 juta per tahun pada 2015.

"Indeks ketimpangan atau gini ratio juga sudah turun dari 0,33 menjadi 0,29. Meski demikian, problem kemiskinan tetap ada. Ada sebagian warga yang belum masuk dalam gairah peningkatan ekonomi ini. Banyak faktor penyebabnya. Mereka tidak ditinggal. Kami terus berupaya dengan program-program berkelanjutan," katanya.

Selain Abdullah Azwar Anas, acara tersebut juga menampilkan mantan Duta Besar RI untuk AS dan mantan Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal, dan CEO Crown Group (perusahaan properti raksasa di Australia) Iwan Sunito.

Supermentor adalah acara berbagi inspirasi yang digagas oleh Dino Patti Djalal. Supermentor sudah digelar 12 kali di Jakarta, Medan, Sydney, dan Surabaya dengan menghadirkan beragam tokoh, mulai mantan presiden, atlet, bupati, hingga prajurit TNI.(*)

Pewarta: Masuki M. Astro

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016