Surabaya (Antara Jatim) - Majelis Pimpinan Wilayah Pemuda Pancasila Jawa Timur akan menyasar sekolah-sekolah tingkat menengah untuk menyosialisasikan antikomunis sekaligus mencegah berkembangnya paham tersebut.

"Ini sebagai bentuk pencegahan agar siswa-siswa sebagai generasi penerus bangsa mengerti bahayanya komunis," ujar Sekretaris MPW PP Jatim M. Agus Muslim di sela menjadi pembicara diskusi bertajuk "Cangkruk Tadarus Pancasila-Indonesia Darurat Komunis" di Surabaya, Sabtu malam.

Menurut dia, tingkat sekolah menengah dan atas, bahkan mahasiswa merupakan level paling rawan untuk dimasuki oleh paham komunis karena belum tahu sejarahnya seperti apa.

"Persoalan sejarah untuk anak usia menengah zaman sekarang belum tersentuh, dan kita tak boleh membiarkan itu," ucapnya.

Pemuda Pancasila, kata dia, segera menyiapkan formulasi untuk bersikap dan melakukan tindakan tentang cara tepat sekaligus memahamkan logika seusia pelajar maupun mahasiswa.

"Yang pasti, dalam keseharian anak-anak SMP dan SMA jangan sampai kecolongan paham komunis," katanya.

Selain itu, mendekati bulan Ramadan, pihaknya juga tengah mempersiapkan diri untuk sosialisasi ke berbagai sekolah dan perguruan tinggi dengan format yang tak hanya sekadar jargon dan teriak antikomunis.

"Kami siapkan langkah konkret, salah satunya melalui tadarus yang dikemas dalam sosialisasi antikomunis. PP juga akan bekerja sama dengan elemen lain untuk mewujudkannya," katanya.

Sementara itu, pada diskusi yang digelar di Kantor MPW PP Jatim tersebut, pembicara lainnya adalah Ketua "Centre For Indonesian Communities Studies" (CICS) Surabaya Arukat Djaswadi, dan Kepala Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Surabaya Kompol Mahmud.

Turut hadir ratusan kader Pemuda Pancasila Jatim sebagai peserta diskusi, serta dari berbagai elemen ormas dan mahasiswa asal perguruan tinggi di Surabaya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016