Kediri (Antara Jatim) - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar meminta setiap sekolah mempunyai penyuluh anak, yang merupakan rekan sebaya mereka, sebagai upaya menimalisir berbagai permasalahan anak.

"Jadi, nanti setiap sekolah ada penyuluh anak, diambil dari anak di sekolah itu juga. Mereka bisa jadi tempat curhat, supaya anak-anak lainnya jadi lebih terbuka," katanya di Kediri, Sabtu.

Ia mengaku prihatin dengan maraknya berbagai kasus pelecehan serta kekerasan pada anak. Kasus asusila juga anak juga tinggi, salah satunya kasus yang melibatkan pengusaha Soni Sandra dengan anak di bawah umur. 

Ia mengatakan, kejadian yang melibatkan pengusaha Soni Sandra itu kejadian yang luar biasa. Untuk pemda juga terselip hikmah, yaitu pemerintah membuat bantuan hukum untuk anak serta bantuan psikolog untuk anak.

Wali Kota juga menambahkan, sebenarnya bimbingan konseling (BK) di setiap sekolah wilayah Kota Kediri sudah bagus, namun terkadang anak-anak enggan untuk mengungkapkan permasalahannya pada guru BK. Ia pun berharap, ke depan masalah anak yang terjadi di Kota Kediri bisa diminimalisir. 

Sementara itu, Kepala Polres Kediri Kota AKBP Bambang W Baiin mengatakan polisi berupaya maksimal dalam memroses laporan kekerasan pada anak, termasuk kasus Soni Sandra. Ia terjerat penjara, dalam kasus persetubuhan pada anak di bawah umur. Ia pun mengapresiasi kebijakan dari Hakim yang memvonis Soni Sandra tersebut, dan berharap ada efek jera dari kasus itu. 

"Yang pasti, kami lakukan prefentif, dengan pemasangan pamflet besar untuk mengingatkan orangtua menjaga putra dan putrinya," ujarnya. 

Ia menegaskan polisi proaktif dalam menerima berbagai laporan terkait dengan anak. Polisi pun berharap, keluarga ataupun warga tidak malu untuk lapor jika terjadi hal yang melibatkan kekerasan ataupun asusila pada anak. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016