Surabaya (Antara Jatim) - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres), Suharso Monoarfa meninjau kesiapan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sebagai tuan rumah Prepatory Committe (Prepcom) III for UN Habitat pada akhir Juli 2016.
"Rumah-rumah nelayan di sana sekarang sudah bagus pak. Kami telah melakukan pengecatan sehingga rumah-rumah nya sekarang terlihat warna-warni. Nanti ketika acara, juga ada final agenda Merdeka Dari Sampah," ujar Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat melakukan pertemuan dengan Suharso Monoarfa di Balai Kota Surabaya, Kamis.
Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam tersebut, Tri Rismaharini dan Suharso Monoarfa membahas banyak hal terkait kesiapan Surabaya dalam menggelar konferensi internasional tersebut, di antaranya tentang hasil pertemuan di New York pada pertengahan Mei lalu yang membahas persiapan agenda UN Habitat.
Selain itu, lanjut dia, wali kota juga menyampaikan tentang upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk mempercantik kampung nelayan di kawasan Bulak.
Suharso Monoarfa datang didampingi Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Lana Winayanti. Dia menyampaikan bahwa ada kemungkinan lokasi pelaksanaan agenda puncak UN Habitat yang sedianya digelar di Quito (Ekuador) pada Oktober nanti, digelar di Surabaya. Hal ini dikarenakan Ekuador belum siap.
"Kemungkinannya ada dua. Pada Juli nanti selesai (UN Habitat) di Surabaya. Atau Oktober nanti balik lagi ke Surabaya. Ini delegasi Amerika Serikat sudah menyatakan tidak akan datang ke Quito tetapi datang di Surabaya," ujarnya.
Wali Kota Tri Rismaharini sebelumnya ketika melakukan pengecatan di rumah nelayan Bulak, Jumat (20/5), juga menyebutkan hal yang sama. Bahwa ada kemungkinan agenda final UN Habitat digelar diSurabaya setelah Quito terkena bencana alam.
Bila begitu, kemungkinan tamu yang datang juga akan bertambah. Bila awalnya, estimasi nya empat ribu tamu undangan, bisa membludak. "Waktu saya tiba di Amerika saya diberi tahu Kedutaan Amerika, delegasi yang datang ke Surabaya bisa membludak jadi 6-7 ribu tamu," kata wali kota.
Setelah dari Balai Kota, Suharso Monoarfa lantas melakukan Sidak ke Grand City yang merupakan lokasi utama gelaran Prepcom III for UN Habitat. Suharso didampingi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, Agus Imam Sonhaji dan beberapa pejabat Pemkot Surabaya.
Anggota Watimpres kelahiran Mataram ini meninjau ruangan Convention Hall yang nantinya akan menjadi ruangan utama konferensi dan juga Ballroom yang diplot untuk working group.
"Alhamdulillah respons beliau bagus. Pak Watimpres mengapresiasi positif kesiapan Pemkot Surabaya dalam menyiapkan agenda Premcom III for UN Habitat," kata Agus Sonhaji.
Setelah dari Grand City, Suharso Monoarfa kemudian melanjutkan peninjauan ke kebun bibit, taman jangkar dan juga rumah susun Penjaringan Sari. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Rumah-rumah nelayan di sana sekarang sudah bagus pak. Kami telah melakukan pengecatan sehingga rumah-rumah nya sekarang terlihat warna-warni. Nanti ketika acara, juga ada final agenda Merdeka Dari Sampah," ujar Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat melakukan pertemuan dengan Suharso Monoarfa di Balai Kota Surabaya, Kamis.
Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam tersebut, Tri Rismaharini dan Suharso Monoarfa membahas banyak hal terkait kesiapan Surabaya dalam menggelar konferensi internasional tersebut, di antaranya tentang hasil pertemuan di New York pada pertengahan Mei lalu yang membahas persiapan agenda UN Habitat.
Selain itu, lanjut dia, wali kota juga menyampaikan tentang upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk mempercantik kampung nelayan di kawasan Bulak.
Suharso Monoarfa datang didampingi Staf Ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Lana Winayanti. Dia menyampaikan bahwa ada kemungkinan lokasi pelaksanaan agenda puncak UN Habitat yang sedianya digelar di Quito (Ekuador) pada Oktober nanti, digelar di Surabaya. Hal ini dikarenakan Ekuador belum siap.
"Kemungkinannya ada dua. Pada Juli nanti selesai (UN Habitat) di Surabaya. Atau Oktober nanti balik lagi ke Surabaya. Ini delegasi Amerika Serikat sudah menyatakan tidak akan datang ke Quito tetapi datang di Surabaya," ujarnya.
Wali Kota Tri Rismaharini sebelumnya ketika melakukan pengecatan di rumah nelayan Bulak, Jumat (20/5), juga menyebutkan hal yang sama. Bahwa ada kemungkinan agenda final UN Habitat digelar diSurabaya setelah Quito terkena bencana alam.
Bila begitu, kemungkinan tamu yang datang juga akan bertambah. Bila awalnya, estimasi nya empat ribu tamu undangan, bisa membludak. "Waktu saya tiba di Amerika saya diberi tahu Kedutaan Amerika, delegasi yang datang ke Surabaya bisa membludak jadi 6-7 ribu tamu," kata wali kota.
Setelah dari Balai Kota, Suharso Monoarfa lantas melakukan Sidak ke Grand City yang merupakan lokasi utama gelaran Prepcom III for UN Habitat. Suharso didampingi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, Agus Imam Sonhaji dan beberapa pejabat Pemkot Surabaya.
Anggota Watimpres kelahiran Mataram ini meninjau ruangan Convention Hall yang nantinya akan menjadi ruangan utama konferensi dan juga Ballroom yang diplot untuk working group.
"Alhamdulillah respons beliau bagus. Pak Watimpres mengapresiasi positif kesiapan Pemkot Surabaya dalam menyiapkan agenda Premcom III for UN Habitat," kata Agus Sonhaji.
Setelah dari Grand City, Suharso Monoarfa kemudian melanjutkan peninjauan ke kebun bibit, taman jangkar dan juga rumah susun Penjaringan Sari. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016