Tulungagung (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tulungagung, Kamis, menggelar simulasi mitigasi bencana tanah longsor di Desa Kradinan, Kecamatan Pagerwojo dalam rangka lomba desa tangguh bencana yang diikuti 35 kabupaten/kota se-Jawa Timur.
     
Simulasi itu melibatkan tak kurang dari 500 warga dan relawan dengan skenario terjadi bencana tanah longsor di sejumlah titik pemukiman yang menyebabkan sejumlah korban meninggal dan luka-luka.
    
Peragaan mitigasi bencana diawali dengan paparan program Desa Tangguh Bencana oleh Kepala Pelaksana BPBD Jatim Sudarmawan dan dilanjutkan peragaan penanggulangan bencana oleh tim relawan yang terdiri dari warga, perangkat desa, petugas kesehatan, serta tim reaksi cepat dari BPBD Tulungagung.
    
"Simulasi ini bertujuan mempersiapkan warga desa yang tangguh dan responsif dalam menanggulangi risiko bencana di daerahnya," kata Kepala Pelaksana BPBD Jatim Sudarmawan di sela simulasi bencana longsor.
    
Ia menjelaskan, saat ini di seluruh wilayah Jatim sudah ada sekitar 40 desa yang berstatus tangguh bencana, baik bencana longsor, banjir, gunung berapi, maupun tsunami.
    
"Lomba ini digelar sejak Maret hingga Juli dan diikuti oleh 35 kabupaten/kota se-Jatim yang telah memiliki lembaga BPBD, dengan masing-masing daerah diwakili satu desa," ujarnya.
    
Sudarmawan berharap, lomba desa tangguh bencana yang digelar BPBD Jatim tersebut bisa menstimulasi setiap daerah untuk mempersiapkan masyarakat desa yang tangguh terhadap risiko ataupun potensi bencana di wilayah masing-masing.
    
Menurut dia, ada 23 indikator suatu desa dikategorikan tangguh bencana. "Tulungagung termasuk kategori utama karena 23 indokator itu semua ada di sini," ujarnya.
    
Sudarmawan mengatakan, tidak semua daerah masuk kelompok utama karena beberapa masih dalam tahap pembinaan, ada yang (kategori) paratama dan ada yang madya.
    
"Indikator-indikator itu yang sekarang kami uji melalui lomba desa tangguh bencana se-Jatim tahun ini," kata dia.
    
Kepala Pelaksana BPBD Tulungagung Soeroto mengatakan, saat ini Tulungagung memiliki tiga desa tangguh bencana selain Desa Kradinan di Kecamatan Pagerwojo.
    
Dua desa lain yang sudah lebih dulu ditetapkan sebagai desa tangguh bencana adalah Desa Besole, Kecamatan Besuki dan Desa Kalibatur, Kecamatan Kalidawir yang keduanya merupakan kawasan pesisir rawan tsunami.
    
"Simulasi bencana tsunami di Sine (Desa Kalibatur) dan Sidem (Desa Besole) sudah kami lakukan. Hari ini kami ujikan untuk desa tangguh tanah longsor di Kradinan, Pagerwojo," ujarnya.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016