Malang (Antara Jatim) - Lelang pembangunan Labolatorium Kesehatan dan Pusat Pelayanan Kesehatan Olahraga (Labkes-PPOK) di Kelurahan Purwantoro, Kecamatan, Blimbing, Kota Malang gagal karena tiga perusahaan yang sebelumnya berminat mengundurkan diri.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang Dr dr Asih Tri Rachmi Nuswantari di Malang, Jawa Timur, Kamis mengakui gagalnya proses lelang pembangunan gedung tersebut. "Saya malah bersyukur lelang ini gagal, sebab ada beberapa poin yang memang harus dibenahi (diperbaiki)," katanya.

Ia mengakui gagalnya proyek pembangunan Alkes-PPOK dengan anggaran APBD 2016 sebesar Rp4 miliar itu karena ada pembangunan fasilitas kolam renang yang tidak sesuai dengan kosntruksi bangunan, sehingga harus dihilangkan.   

Menurut dia, dalam detail engineering detail (DED) awal, pembangunan PPOK yang dilengkapi dengan fasilitas kolam renang, ternyata setelah ada tinjauan tim di lapangan, pembangunan kolam renang akan merusak konstruksi yang saat ini sudah ada. Faktor kontur tanah dan lokasi menjadi penyebabnya.

"Jadi Alhamdullilah dan saya bersyukur kalau gagal lelang. Menurut keterangan dari tenaga teknis di lapangan, keberadaan kolam renang justru membahayakan karena akan menurunkan konstruksi tanah. Sekarang, dalam rencana pembangunan yang baru, kolam renang sudah kami hilangkan," ujarnya.

Dan, lanjutnya, dana yang seharusnya dipakai untuk pembangunan kolam renang akan dialihkan untuk penambahan beberapa fasilitas lain, seperti penambahan pintu gerbang masuk, penambahan konstruksi atap, dan penambahan konstruksi lantai.

Penghilangan fasilitas kolam renang dalam rencana pembangunan itu, lanjut Asih, tidak harus mengubah DED secara keseluruhan, hanya perubahan sedikit saja dan tidak berdampak pada pembiayaan (anggaran), sebab dana perencanaan pada kolam bisa dialihkan.

DED tersebut, katanya, merupakan gambaran pembangunan secara keseluruhan. "Kalau hanya mengubah atau menghilangkan bangunan kolam renang saja kan bisa kondisional," ucapnya.

Asih optimistis pembangunan Labkes-PPOK tersebut bakal tetap terlaksana dan tuntas tahun ini juga. Setelah gagalnya lelang ini, Dinas Kesehatan akan langsung mengubah rancangan pembangunan dan segera mengulang proses lelang dengan desain baru.

"Saya yakin perusahaan konstruksi bakal banyak yang melirik karena saya menduga yang diberatkan perusahaan sehingga mengundurkan diri itu karena bangunan kolam renangnya. Saya targetkan, akhir November atau awal Desember pembangunan sudah selesai dan Januari 2017 sudah bisa dimanfaatkan," katanya.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016