Surabaya, (Antara Jatim) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur berencana menggelontorkan gula dalam operasi pasar di wilayah setempat seharga Rp11.750, atau lebih murah dari harga pasaran yang saat ini mencapai sekitar Rp14 ribu hingga Rp15 ribu.

"Sesuai penugasan dari Gubernur Jawa Timur Soekarwo, gula akan kita gelontor ke pasaran Jatim dengan harga Rp11.750, tujuannya untuk mengendalikan harga gula yang merangkak naik jelang Ramadhan," ucap Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur M Ardi Prasetyawan, Kamis.

Ia mengatakan berdasarkan pantauan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), pergerakan harga gula di wilayah Jatim sangat cepat, dan sempat menyentuh angka Rp15.508 pada tanggal 24 Mei 2016.

Sehingga, kata Ardi, TPID yang dibentuk dari gabungan beberapa institusi itu bergerak cepat melakukan pengawasan intensif ke tingkat distributor.

"Kita langsung mendatangi beberapa tingkatan distributor, seperti distributor tingkat I, II dan III. Tujuannya untuk melihat penyebab adanya pergerakan yang begitu cepat pada harga gula," katanya.

Ardi menuturkan, stok gula di Jatim pada April 2016 berada pada kisaran 54 ribu ton, sedangkan pada tanggal 18 Mei 2016 langsung merosot dikisaran 25 ribu ton, dan tanggal 26 Mei 2016 berada di kisaran 21 tibu ton.

"Meski pergerakannya sangat cepat, stok yang ada di Jatim masih sangat mencukupi untuk kebutuhan hingga dua bulan ke depan. Sehingga masyarakat tidak perlu panik dan khawatir dengan stok yang ada karena masih mencukupi," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya meminta agar masyarakat di Jawa Timur tidak perlu ketakutan, sebab bisa menyebabkan gangguan psikologi pasar dan menaikkan harga gula.

"Stok kita aman, karena beberapa pabrik gula sudah mulai giling sejak 10 Mei 2016 lalu, sehingga nantinya ketika memasuki Juni 2016 gula tersebut sudah membanjiri pasar di Jatim," katanya.

Sebelumnya, Soekarwo yang akrab dipanggil Pakde telah membahas bersama Kapolda Jatim dan Kepala Kejaksaan Tinggi pada Rabu (25/5) terkait tingginya harga gula, serta memanggil seluruh pengelola pabrik gula di provinsi itu.

Pakde, mengaku telah mengecek pabrik gula di Malang yang lelangnya ke distributor pertama (D1) pada Maret 2016 sebesar Rp13.800, dan meminta pabrik gula tersebut menurunkan harga lelang, sehingga harga di pasaran juga segera turun. (*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016