Bojonegoro (Antara Jatim) - Disperindag Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan pasar murah yang sudah digelar di delapan lokasi dengan menjual beras, gula dan minyak curah sebagai usaha stabilisasi harga menjelang Puasa Ramadhan diminati masyarakat.
     
"Sejumlah bahan pokok yang dijual di pasar murah di delapan lokasi yang sudah berjalan sejak 6 Mei lalu selalu habis. Kalau saja masih ada yang tersisa jumlahnya sedikit," kata Kasi Pengadaan dan Penyaluran Disperindag Bojonegoro Yudhistira A Nugraha, di Bojonegoro, Rabu.
     
Ia menyebutkan delapan lokasi yang sudah digelar pasar murah yaitu di Kecamatan Puswosari, Padangan, Kedewan, Kasiman, Gondang, Tambakrejo, Sekar dan Margomulyo.
     
"Saat ini pasar murah di gelar di Kecamatan Margomulyo," ucapnya, menegaskan.
     
Lebih lanjut ia menjelaskan penempatan lokasi pasar murah ditentukan pihak kecamatan dengan mencari lokasi di desa yang daya beli masyarakatnya lemah.
     
Komoditas yang dijual di setiap pasar murah yaitu beras Ir 64 kualitas premium sebanyak 1.250 kilogram dengan harga Rp8.500 per kilogram. 
     
Selain itu gula pasir 500 kilogram harga Rp15.000 per kilogram dan minyak goreng 500 liter dengan harga Rp12.000 per liter. 
     
"Masing-masing komoditas memperoleh subsidi Rp2.000 per kilogram/liter. Alokasi anggaran subsidi pasar murah mencapai Rp90 juta dari APBD 2016," jelas dia. 
     
Sesuai rencana, katanya, pasar murah yang digelar di 20 lokasi sejak 6 Juni lalu berakhir 10 Juni.
     
Menurut dia, pelaksanaan pasar murah di 20 lokasi itu, selain untuk stabilisasi harga sejumlah komoditas menjelang Puasa Ramadhan juga untuk menjajaki stok bahan pokok di lokasi pasar murah.
     
"Sesuai pantauan kami digelarnya pasar murah mampu mengendalikan harga sejumlah komoditas menjelang Puasa Ramadhan," tandasnya.
     
Disperindag, katanya, tidak mengelar pasar murah di Kecamatan Kota karena daya beli masyarakat masih cukup baik.
     
Ia menambahkan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, akan menggelar operasi pasar juga untuk stabilisasi harga dengan menjual beras, gula dan minyak curah dengan subsidi ongkos angkut sebesar Rp500 per kilogram/liter.
     
"Pelaksanaan operasi pasar akan digelar di Kecamatan Kota, Sugihwaras dan Dander, mulai 1 Juni," ucapnya, menambahkan. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016