Kediri (Antara Jatim) - Seorang nenek yang terkena tumor ganas di bagian matanya bernama Siti Kalimah (70) warga Dusun Sembak, Desa/Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, hingga kini belum mendapat jaminan asuransi BPJS Kesehatan.
     
Erna, salah seorang tetangga mengatakan nenek itu hanya tinggal seorang diri. Ia pun sudah lama menderita sakit, namun sekitar tiga bulan terakhir kondisinya lebih parah.
     
"Kalau sakitnya sudah lama, tapi kondisinya parah akhir-akhir ini. Nenek itu juga belum dapat BPJS," katanya kepada wartawan, Minggu.
     
Ia mengatakan, sebenarnya para tetangga sudah berupaya untuk mendaftarkan nenek tersebut agar mendapatkan jaminan kesehatan, namun hingga kini ternyata namanya belum masuk. Padahal, ia sangat layak mendapatkan jaminan kesehatan berupa BPJS Kesehatan.
     
Erna juga mengatakan, selama ini, nenek tersebut untuk kebutuhan makan mengandalkan bantuan dari para tetangga. Ia pun juga sering membuatkan makan untuk nenek tersebut.
     
"Untuk jalan sebenarnya nenek itu bisa, tapi karena beliau sakit untuk kebutuhan sehari-hari dibantu tetangga. Saya masakkan bubur juga dimakan," katanya.
     
Sebenarnya, tambah dia, para tetangga sangat tidak tega melihat kondisinya. Matanya sudah membengkak, bahkan hampir menutupi sebagian wajahnya. Para tetangga juga berupaya untuk mengajak nenek itu berobat, namun ditolak. 
     
"Tidak tahu alasan selalu ditolak, bahkan kadang juga setengah dipaksa, mungkin tidak ingin merepotkan," ujarnya.
     
Nenek Siti, kata dia, sebenarnya juga mempunyai keluarga yang ada di dusun seberang, namun mereka sepertinya sudah tidak mau tahu kondisi nenek Siti. Bahkan, beberapa kali ia dengan para tetangga meminta agar keluarga menjenguk, tapi hingga kini keluarga juga belum datang.
     
Saat ini, nenek Siti menempati rumah tidak layak huni. Ia tinggal di sebuah gubuk berukuran sekitar 5x4 meter, dengan ventilasi yang sangat kurang. Di lokasi itu, hanya ada tempat tidur. Ia tinggal di gubuk itu sekitar 10 tahun. Nenek Siti pun lebih banyak tinggal di dalam gubuk yang berdiri di tanah milik tetangganya itu.
     
"Saya sering tanya kondisinya, dan jika sakit, hanya diberi obat dari apotek," ujarnya.
     
Sementara itu, Nurhadi Mukodim, salah seorang perangkat di desa itu mengatakan sebenarnya perangkat sudah berupaya untuk memasukkan nama Nenek Siti ke daftar penerima jaminan kesehatan, namun hingga kini belum disetujui.
     
"Sudah seringkali mengajukan, bahkan setiap tahun ada verifikasi, namanya juga kami masukkan lagi, tapi hingga kini belum dapat BPJS," kata Nurhadi. 
     
Sementara itu, sejumlah jurnalis Kediri merasa prihtin dengan kondisi nenek Siti. Mereka mengumpulkan sumbangan dari para jurnalis dan memberikan pada nenek Siti. Total sumbangan yang terkumpul ada sekitar Rp4 juta dan dititipkan pada tetangga, yaitu bu Erna. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016