Malang (Antara Jatim) - Kota Malang kini memiliki swalayan ikan segar terbesar dan pertama di Indonesia yang dilengkapi 14 pendingin atau coldstorage itu sistem penjualannya seperti layaknya pasar swalayan modern.
Swalayan ikan terbesar pertama yang berlokasi di Jalan Sarangan itu dibuka dan diresmikan oleh Wali Kota Malang Moch Anton bersama Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kelautan Jawa timur Totok Sudarto, Jumat.
"Swalayan ikan ini sangat baik untuk mendukung program gemar makan ikan (Gemarikan) yang kini sedang digalakkan pemerintah. Keberadaan swalayan ikan ini juga memambah jumlah pasar yang ada serta memberi warna bagi bangkitnya ekonomi tradisional di sektor perikanan," kata Moch Anton di sela peresmian swalayan ikan tersebut di Malang, Jawa Timur.
Anton berharap dengan adanya swalayan ikan yang tidak hanya menyediakan berbagai jenis ikan segar ini, tingkat konsumsi ikan warga Kota Malang dan Malang raya pada umumnya akan semakin meningkat. Apalagi, swalayan ini juga menyediakan ikan yang sudah berbentuk fillet maupun ikan olahan lainnya.
Lebih lanjut, Anton mengatakan swalayan ikan itu akan menjadi pusat penjualan ikan dari berbagai daerah. Ikan laut yang dijual merupakan hasil tangkapan nelayan di berbagai daerah, terutama di Malang selatan, Lamongan, hingga Banyuwangi.
Perusahaan yang akan mengelola swalayan itu adalah PT Kelola Mina Laut. Mitra pembudidaya ikan dan nelayan yang hingga saat ini sudah terdaftar sebanyak 280 pembudidaya dan 42 pengolah hasil perikanan di Kota Malang.
"Luas bangunan swalayan ini 132 meter persegi dan sudah dilengkapi dengan sarana frezzer sebanyak tiga unit dan showcase sebanyak empat unit yang mampu menampung 4.659 kg ikan segar dalam bentuk fillet," urainya.
Swalayan ikan tersebut beroperasi mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB. Dengan hadirnya pusat penjualan ikan itu, Pemkot Malang berharap akan ada kenaikan konsumsi ikan warga setempat hingga 27 kilogram per kapita per tahun.
Berdasarkan data 2014, tingkat konsumsi ikan warga di Kota Malang masih rendah, yakni 24,93 kilogram per kapita per tahun dan pada 2015 meningkat menjadi 25,5 kg per kapita per tahun. "Harapannya dengan kenaikan target tingkat konsumsi ikan sebanyak 27 kilogram per kapita per tahun, akan semakin menggerakkan usaha budi daya ikan di Kota Malang dalam skala yang lebih besar," ucapnya.
Swalayan ikan yang memanfaatkan gedung UPT Dinas Pertanian Kota Malang itu dikelola Dinas Pertanian bekerja sama dengan perusahaan PT Kelola Mina Laut dan nelayan dari berbagai kawasan, khususnya nelayan di Kabupaten Malang. Nelayan bisa menjual ikan hasil tangkapannya di swalayan ikan tersebut, yang sudah lolos selekis sesuai persyaratan yang ditetapkan.
Sementara itu itu Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kelautan Jawa Timur Totok Sudarto, mengatakan keberadaan swalayan ini sangat membantu pemerintah dalam upaya menggalakkan gemar makan ikan. "Saat ini tingkat konsumsi ikan masyarakat di Jatim mulai meningkat dan kami harap setiap tahun terus meningkat," kata Totok.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
Swalayan ikan terbesar pertama yang berlokasi di Jalan Sarangan itu dibuka dan diresmikan oleh Wali Kota Malang Moch Anton bersama Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kelautan Jawa timur Totok Sudarto, Jumat.
"Swalayan ikan ini sangat baik untuk mendukung program gemar makan ikan (Gemarikan) yang kini sedang digalakkan pemerintah. Keberadaan swalayan ikan ini juga memambah jumlah pasar yang ada serta memberi warna bagi bangkitnya ekonomi tradisional di sektor perikanan," kata Moch Anton di sela peresmian swalayan ikan tersebut di Malang, Jawa Timur.
Anton berharap dengan adanya swalayan ikan yang tidak hanya menyediakan berbagai jenis ikan segar ini, tingkat konsumsi ikan warga Kota Malang dan Malang raya pada umumnya akan semakin meningkat. Apalagi, swalayan ini juga menyediakan ikan yang sudah berbentuk fillet maupun ikan olahan lainnya.
Lebih lanjut, Anton mengatakan swalayan ikan itu akan menjadi pusat penjualan ikan dari berbagai daerah. Ikan laut yang dijual merupakan hasil tangkapan nelayan di berbagai daerah, terutama di Malang selatan, Lamongan, hingga Banyuwangi.
Perusahaan yang akan mengelola swalayan itu adalah PT Kelola Mina Laut. Mitra pembudidaya ikan dan nelayan yang hingga saat ini sudah terdaftar sebanyak 280 pembudidaya dan 42 pengolah hasil perikanan di Kota Malang.
"Luas bangunan swalayan ini 132 meter persegi dan sudah dilengkapi dengan sarana frezzer sebanyak tiga unit dan showcase sebanyak empat unit yang mampu menampung 4.659 kg ikan segar dalam bentuk fillet," urainya.
Swalayan ikan tersebut beroperasi mulai pukul 06.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB. Dengan hadirnya pusat penjualan ikan itu, Pemkot Malang berharap akan ada kenaikan konsumsi ikan warga setempat hingga 27 kilogram per kapita per tahun.
Berdasarkan data 2014, tingkat konsumsi ikan warga di Kota Malang masih rendah, yakni 24,93 kilogram per kapita per tahun dan pada 2015 meningkat menjadi 25,5 kg per kapita per tahun. "Harapannya dengan kenaikan target tingkat konsumsi ikan sebanyak 27 kilogram per kapita per tahun, akan semakin menggerakkan usaha budi daya ikan di Kota Malang dalam skala yang lebih besar," ucapnya.
Swalayan ikan yang memanfaatkan gedung UPT Dinas Pertanian Kota Malang itu dikelola Dinas Pertanian bekerja sama dengan perusahaan PT Kelola Mina Laut dan nelayan dari berbagai kawasan, khususnya nelayan di Kabupaten Malang. Nelayan bisa menjual ikan hasil tangkapannya di swalayan ikan tersebut, yang sudah lolos selekis sesuai persyaratan yang ditetapkan.
Sementara itu itu Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kelautan Jawa Timur Totok Sudarto, mengatakan keberadaan swalayan ini sangat membantu pemerintah dalam upaya menggalakkan gemar makan ikan. "Saat ini tingkat konsumsi ikan masyarakat di Jatim mulai meningkat dan kami harap setiap tahun terus meningkat," kata Totok.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016