Jember, (Antara) - Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur segera membangun 1.000 warung kopi berjejaring dan melatih sebanyak 1.000 pemuda untuk dijadikan barista kopi.

"Kami sepakat dengan Pak Menristekdikti, tidak hanya di hulu yang kuat tetapi juga hilir. Untuk itu kami akan menfasilitasi sebanyak 1.000 pemuda untuk dijadikan barista dan membangun warung kopi berjejaringan," ujar Bupati Jember Faida, usai peresmian Taman Sains dan Teknologi Kopi dan Kakao di Jember, Jumat.

Dalam peresmian yang dihadiri oleh Menristekdikti Mohamad Nasir itu, Faida mengatakan warung kopi berjejaring itu akan bekerja sama dengan Ikatan Akuntansi Indonesia untuk manajemennya, sementara rancang bangunnya akan diserahkan kepada para arsitek yang tergabung dalam Ikatan Arsitek Indonesia.

Warung kopi tersebut nantinya akan dikelola oleh rakyat, namun tetap dengan bantuan dari pemerintah daerah.

"Dengan usaha ini, kami berharap hilir dapat diperkuat."

Faida mengatakan luas perkebunan kopi dan cokelat di Jember mencapai 6.000 hektare. Dari jumlah tersebut, masing-masing kepala keluarga mempunyai perkebunan sepertiga hektare.

"Kopi asal Jember memiliki banyak keunggulan yakni kualitasnya yang sudah terjaga sejak zaman dahulu."

Bupati perempuan yang baru dilantik pada Februari itu juga menambahkan, Jember akan menjadi tujuan wisata berbeda dengan daerah lain. Pihaknya fokus merancang Jember sebagai daerah wisata edukasi dan religi.

Menristekdikti Mohamad Nasir mendorong agar hasil - hasil riset tidak hanya sekadar dalam bentuk makalah saja, tetapi bisa dihilirisasi dan bermanfaat bagi masyarakat.

"Hasil riset yang baik itu harus dapat dihilirisasi serta dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat," ujar Nasir.

Taman Sains dan Teknologi Kopi dan Kakao yang digagas oleh Puslitkoka merupakan kawasan yang dikelola untuk menginisiasi serta menyalurkan hasil-hasil inovasi teknologi hulu sampai dengan hilir.(*)

Pewarta: Indriani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016