Pembangunan Gedung Baru DPRD Sumenep Diperkirakan 2017

Sumenep (Antara Jatim) - Pembangunan gedung atau kantor baru Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, diperkirakan pada 2017.

"Kami baru saja menggelar rapat dengan pihak terkait di Sekretariat DPRD Sumenep untuk membahas rencana pembangunan gedung DPRD. Kalau semuanya berjalan lancar, pembangunan gedung baru DPRD Sumenep diperkirakan pada 2017," ujar Wakil Ketua Komisi I DPRD Sumenep, Abd Hamid Ali Munir di Sumenep, Selasa.

Rencana pembangunan gedung DPRD Sumenep mulai mengemuka sejak akhir 2014, karena kondisi bangunannya, utamanya lantai II, dinilai mengkhawatirkan.

Sesuai hasil kajian kontruksi dari tim Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya pada akhir 2014, lantai II pada gedung DPRD Sumenep tak layak ditempati atau disinggahi oleh lebih dari 50 orang.

Padahal di lantai II itu terdapat sejumlah ruangan yang menjadi lokasi kegiatan anggota DPRD maupun ditempati anggota DPRD, seperti graha atau ruang rapat paripurna dan ruang ketua DPRD.

"Rencana pembangunan gedung baru DPRD Sumenep memang harus bertahap. Pada 2015 telah dialokasikan dana pengadaan lahan untuk lokasi pembangunan gedung baru DPRD dan itu sudah direalisasikan," kata Hamid.

Sementara pada tahun ini dialokasikan dana perencanaan pembangunan gedung baru DPRD Sumenep.

"Gedung baru DPRD Sumenep direncanakan tetap berupa bangunan dua lantai sebagaimana gedung DPRD pada saat ini. Namun, nantinya gedung baru DPRD itu akan dilengkapi dengan ruang perpustakaan," ujarnya.

Hamid menjelaskan, rencana pembangunan gedung baru DPRD Sumenep itu murni diakibatkan kondisi bangunan kantor DPRD saat ini, tepatnya lantai II sudah dinilai mengkhawatirkan.

Untuk besaran dana pembangunan gedung baru DPRD tersebut akan diketahui setelah ada hasil perencanaan dari konsultan pada tahun ini. 

"Kami berharap prosesnya berjalan lancar dan selanjutnya pembangunan fisik gedung baru DPRD bisa direalisasikan pada 2017. Dana pembangunan gedung baru DPRD memang akan dialokasikan pada 2017," kata Hamid, menerangkan. (*)