Bojonegoro (Antara Jatim) - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mengatakan kalau ingin negara kuat maka harus melakukan berbagai hal yang penting agar dihargai negara lain, karena tidak ada negara kuat dengan posisi "tangan" di bawah.

"Kalau ingin negara kuat harus melakukan berbagai hal penting. Tidak ada negara yang kuat tapi kondisi masyarakatnya kekurangan pangan juga pendidikannya tidak baik," katanya, ketika apel bela negara di Bojonegoro, Jatim, Selasa.

Oleh karena itu, ia menghargai apel bela negara yang digelar daerah Bojonegoro dalam bentuk ikrar bela negara. 

Tidak hanya itu, ia juga menghargai cara daerah setempat dalam melakukan berbagai usaha untuk memperkuat diri, antara lain, meningkatkan ekonomi masyarakat, meningkatkan ketahanan energi, juga yang lainnya.

"Saya menghargai juga para petani yang sudah berusaha meningkatkan produksi tanaman padi menjadi lebih baik," tutur Wapres.

Lebih lanjut ia menjelaskan membela negara tidak harus dengan berperang. Membela negara bisa dilakukan dengan melakukan berbagai hal yang penting, seperti yang sudah dilakukan Bojonegoro.

Dalam membangun negara ada tiga hal yang penting yaitu sumber daya manusia (SDM), potensi daerah dan pemimpin yang jujur. Potensi daerah tidak akan bermanfaat kalau tidak memiliki pemimpin yang baik, jujur dan berkeadilan.

"Unsur-unsur itu penting karena bisa menjadi pendukung kemajuan negara," ucapnya, menegaskan.

Gubernur Jawa Timur Soekarwo, dalam sambutannya mengusulkan Jawa Timur, dijadikan provinsi percontohan bela negara.

"Kami tadi sudah mengusulkan kepada Pak Menteri Pertahanan RI agar Jawa Timur, dijadikan provinsi percontohan bela negara di Tanah Air," ucapnya, menegaskan.
     
Bupati Bojonegoro Suyoto, dalam sambutannya menyebutkan ada tujuh langkah yang sudah dilakukan daerahnya dalam membela negara yaitu meningkatkan kedaulatan pangan, kedaulatan energi, dan ramah Hak Azazi Manusia (HAM).

Selain itu, lanjut dia, juga revolusi mental, ketahanan bencana, "suistainable development goals" (SDGs) atau pembangunan berkelanjutan dan "open goverment partnership" (OGP) atau keterbukaan Pemerintah.

Ia memberikan gambarannya daerahnya akan bekerja keras dengan melakukan berbagai langkah untuk meningkatkan produksi tanaman padi, yang tahun lalu mencapai 907 ribu ton gabah kering giling (GKG).

"Tekad kami tahun ini produksi tanaman padi lebih meningkat lagi," tandasnya.

Pada kesempatan itu, ia menyerahkan piagam bela negara yang berisi tujuh langkah daerahnya kepada Wapres Jusuf Kalla. 

Apel bela negara juga dihadiri Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016