Surabaya (Antara Jatim) - Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SMP/MTs pada hari pertama di Surabaya mengalami kendala teknis yaitu "exam browser" pada server sekitar pukul 04.28.

"Kami mendapat kabar baru pukul 04.28 WIB tadi untuk mengganti exam browser. Pada pagi hari proktor dan teknisi di sekolah harus melakukan instal ulang exam browser," kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Surabaya, Ikhsan di Surabaya, Senin.
 
Ia mengatakan kendala instal ulang exam browser tersebut kemudian bisa diatasi oleh para proktor dan teknisi dengan menggunakan nomor seri baru dari pusat, sehingga pelaksanaan UNBK di hari pertama lancar.

"Dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meminta sekolah mengganti exam browser secara mendadak, namun telah dapat teratasi oleh para proktor dan teknisi, sehingga tidak mengganggu waktu pelaksanaan UNBK," kata dia.

Di sisi lain, Teknisi SMKN 2 Surabaya, Abrian Yudiantoro mengatakan, exam browser memang dirilis ulang oleh Kemendikbud. Ada pemberitahuan untuk update exam browser pukul 04.28, pihak teknisi harus segera datang ke sekolah untuk menginstal ulang.

"Sebelumnya kami sudah melakukan instal exam browser, namun ternyata banyak eror. Saat digunakan, programnya tiba-tiba keluar sehingga kemungkinan sudah ada laporan ke pemerintah pusat," tuturnya.

Namun, dia memastikan instal ulang exam browser itu tidak mengganggu pelaksanaan ujian karena jam 07.00 sudah selesai, sedangkan pelaksanaan UNBK baru dimulai jam 07.30.

"Exam browser yang dimaksud adalah untuk mengunci tampilan layar agar tidak bisa sembarangan membuka program lain selain UNBK. Selain itu, exam browser juga untuk registrasi komputer ke server UNBK, setelah diunduh, exam browser tersebut di bagikan ke semua komputer," paparnya.

Sementara itu, Kepala MTs Sunan Kalijaga Achmad Choirul mengatakan, ada 40 siswanya yang ikut ujian di SMKN 2 Surabaya. Ada dua ruang yang digunakan untuk 40 siswa dengan menggunakan sesi satu saja.

"Tahun ini meski sudah memiliki proktor mandiri, namun kami memilih menggabung UNBK terlebih dulu karena jumlah komputer belum memenuhi. Tahun depan berharap bisa melaksanakan UNBK secara mandiri," tandasnya. (*)

Pewarta: Laily Widya Arisandhi

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016