Surabaya (Antara Jatim) - Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur menyatakan pihaknya mendapat bagian sebanyak 3.700 ekor sapi indukan impor yang rencananya didatangkan oleh Pemerintah Pusat dalam rangka menjaga stabilitas pangan, khususnya daging sapi bagi masyarakat Indonesia.

"Sesuai data yang kami peroleh, Jatim mendapat 3.700 ekor sapi indukan dari 50 ribu sapi yang diimpor pada tahun ini," ujar Kepala Dinas Peternakan Jatim Maskur ketika dikonfirmasi di Surabaya, Kamis.

Menurut dia, impor yang dilakukan pemerintah ini juga sebagai upaya memperkuat stok daging di Tanah Air yang sekarang tahapannya masuk dalam proses lelang.

"Semoga kalau sudah terealisasi tidak ada pengurangan untuk Jatim, sebab penguatan stok daging tidak hanya untuk melayani kebutuhan dalam provinsi, namun juga untuk luar Jatim," ucapnya.

Ribuan sapi yang nantinya dibagikan kepada peternak rakyat di Jatim itu, kata dia, kemungkinan besar berasal dari Australia karena lebih sesuai dengan pengembangan di Indonesia.

"Dibandingkan dengan Negara lain, standar pengembangan dan peternakan sapi di Australia hampir sama dengan Indonesia sehingga sangat memungkinkan," katanya.

Berdasarkan keterangan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat berkunjung di Surabaya pada Maret 2016, kebutuhan daging nasional tahun ini diperkirakan mencapai 675 ribu ton per tahun atau setara 3,6 juta ekor sapi.

Hanya, kemampuan produksi dalam negeri mencapai 442 ribu ton per tahun, sedangkan sisanya sebanyak 233 ribu ton atau setara dengan 1,3 juta ekor sapi dipenuhi dari impor.

Sementara itu, sebelumnya sebanyak 1.912 sapi indukan jenis bakalan dari Australia Utara masuk ke Jatim yang kemudian dijadikan indukan dengan terlebih dahulu dikandangkan di Desa Tongas Probolinggo, lalu diinseminasi atau dibuntingkan, serta menjualnya kepada peternak di daerah Malang Raya dan sekitarnya.

Dinas Peternakan Jatim, lanjut dia, mendukung upaya impor sapi indukan asal Australia oleh perusahaan swasta asal Probolinggo, PT Santosa Agerindo tersebut.

"Kami sangat mendukung jika ada perusahaan swasta yang ikut melakukan pembibitan sapi betina karena nanti juga berguna untuk peternak rakyat yang jumlahnya mencapai 2,9 juta orang," katanya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016