Surabaya (Antara Jatim) - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan mengutamakan kader Nahdlatul Ulama untuk mengikuti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur yang diselenggarakan pada 2018 karena memiliki basis massa kuat.

"Realistisnya seperti itu, dan diakui kader NU memiliki basis masa kuat," ujar Ketua DPD PDIP Jawa Timur Kusnadi ketika dikonfirmasi wartawan, Selasa.

Menurut dia, basis massa NU di Jatim masih tidak tertandingi dan terbukti selama ini sangat berpengaruh terhadap kehidupan bermasyarakat.

"NU sebagai ormas memang dalam sejarahnya berasal dari Jatim sehingga kami yakin dan diakui semua pihak bahwa NU masih punya peran luar biasa terhadap bangsa ini," ucapnya.

Kendati demikian, pihaknya mengaku masih belum terlalu konsentrasi ke Pilkada Jatim karena tahun depan masih digelar satu Pilkada Kota Batu yang targetnya menang mutlak.

"Pembahasan dan tindak lanjut Pilkada Jatim tetap dilakukan, tapi fokusnya masih di Pilkada tahun depan," kata Wakil Ketua DPRD Jatim tersebut.

Selain itu, lanjut dia, pilihan kandidat untuk Pilkada Jatim tergantung keputusan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri yang kemudian ditindaklanjuti oleh DPD.

"Sepenuhnya otoritas ketua umum dan kami hanya melaksanakan proses-proses berikutnya. Yang pasti, apapun keputusannya akan dijalankan," katanya.

Sementara itu, hal senada juga disampaikan Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto saat berkunjung di Jatim mendampingi ketua umum akhir pekan lalu.

Politisi senior tersebut bahkan terang-terangan menyebut bahwa PDIP siap membuka diri dengan NU karena memiliki basis massa kuat dan merasakan bagaimana peran NU selama ini.

"Kami membuka jembatan komunikasi dengan NU, sedangkan terkait siapa yang dicalonkan akan ada pembahasan lebih jauh," katanya.

NU, kata dia, sebagai sebuah kekuatan sosial kemasyarakatan dan keagamaan sangat penting sehingga PDIP akan mendengarkan dan membangun tali persaudaraan, serta kerja sama dengan keluarga NU.

"Kami menyadari bagaimana kekuatan dan aspirasi yang diberikan oleh NU. Tapi kerja sama strategis wajib dilakukan, namun terlalu dini menyebut nama kandidat," katanya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016