Sidoarjo, (Antara Jatim) - Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur terus mengingatkan penerapan budaya 3M yakni menguras mengubur dan menutup tempat penampungan air untuk menanggulangi penyebaran nyamuk demam berdarah.

Kepala Dinas Kesehatan Kabuapten Sidoarjo, Jawa Timur Ika Harnasti, Senin, mengatakan, budaya 3M ini akan terus digalakkan mengingat sampai dengan saat ini masih ada warga Sidoarjo yang terkena penyakit demam berdarah.

"Untuk jumlah pasti berapa yang terkena penyakit tersebut saya tidak hapal. Namun yang jelas, sampai dengan saat ini masih ada warga masyarakat yang terkena penyakit ini," katanya.

Ia mengemukakan, menggalakkan kembali pola 3M merupakan salah satu cara yang efektif untuk mengantisipasi penyebaran demam berdarah yang ada di Kabupaten Sidoarjo.

"Dengan melaksanakan kegiatan 3M sangat efektif untuk mengurangi penyebaran penyakit demam beradarah yang ada di Kabupaten Sidoarjo ini," katanya.

Selain menggalakkan kembali kegiatan 3M kepada warga masyarakat, pihaknya juga melakukan pengasapan terutama di daerah-daerah yang berpotensi terjadinya penyebaran penyakit tersebut.

"Khusus untuk pengasapan, dilakukan di tempat-tempat yang menjadi endemis penyakit demam berdarah yang ada di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur," katanya.

Ia mengatakan, pengasapan juga dilakukan di lokasi-lokasi yang jarang ditempati orang dan juga tempat umum seperti sekolah dan juga masjid.

"Hal itu dilakukan karena nyamuk senang di tempat yang lembab dan bersih sehingga dua lokasi tersebut sangat berpotensi terjadi penyebaran nyamuk demam berdarah," katanya.

Ia menambahkan, pihaknya juga mengintensifkan juru pemantau jentik yang ada di masing-masing desa untuk terus mengawasi jentik nyamuk yang ada di wilayah setempat.

"Kami juga tetap melaksanakan sosialisasi kepada warga masyarakat melalui pusat kesehatan masyarakat setempat terkait dengan waspada dini peredaran nyamuk demam berdarah," katanya.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016