Kediri (Antara Jatim) - Sebanyak 74 pelajar tingkat SMA dan sederajat di Kota Kediri, Jawa Timur, akan menjalani serangkaian kegiatan dalam karantina khusus yang disiapkan bagi pelajar yang terpilih sebagai pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) pada 17 Agustus 2016.
"Saat ini proses seleksi di tingkat Kota Kediri sudah selesai. Mereka segera menjalani karantina," kata Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Kediri Nur Muhyar di Kediri, Jumat.
Ia mengatakan, proses karantina akan dilakukan mendekati 17 Agustus. Kegiatan itu dilakukan kepada pelajar yang masuk dalam pengibar bendara merah putih tersebut, agar mereka bisa lebih fokus dalam melaksanakan pengibaran bendara.
"Karantina dimaksudkan agar mereka lebih konsentrasi. Saat ini mereka masih harus menjalani praktik mengibarkan bendera beberapa kali, sebelum mulai masuk karantina," ujarnya.
Ia juga mengatakan, proses seleksi untuk paskibraka di Kota Kediri sudah dimulai sejak pertengahan Maret 2016. Terdapat ratusan pelajar tingkat SMA/SMK yang mendaftar menjadi calon paskibraka. Mereka dari beragam sekolah baik tingkat negeri maupun swast.
Untuk pelaksanaan tes, setiap calon harus menjalani tes fisik, misalnya tinggi badan minimal wanita 165 sentimeter dan laki-laki 170 sentimeter, selain itu peserta juga harus menjalani tes kesehatan jasmani, psikotes, sampai tes tulis.
"Semua lembaga SMA dan SMK baik negeri maupun swasta kami minta mengirimkan calonnya untuk mengikuti tes, sebagai usaha pemerataan," katanya.
Selain menjadi paskibraka di tingkat Kota Kediri, Nur juga mengatakan para pelajar yang lolos itu juga mengikuti seleksi paskibraka di tingkat provinsi. Kegiatan seleksi itu dilakukan pada 11 Mei 2016.
Secara total, anggota Paskibraka Kota Kediri mencapai 74 orang, dimana 38 di antaranya putra dan sisanya putri. Mereka didampingi empat orang pelatih yang terdiri dari anggota Kodim 0809 Kediri serta dari Polres Kediri Kota. Selain itu, juga didampingi pembina sebanyak 16 orang. Untuk seleksi anggota Paskibraka Provinsi Jatim, ada 10 orang yang dikirimkan terdiri dari putra dan putri serta tiga orang pendamping. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016