Malang (Antara Jatim) - Jurusan Teknik Pengairan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT-UB) Malang mampu menyapu bersih Juara I-III Lomba Perencanaan Jaringan Irigasi 2016 tingkat nasional, yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Sipil Fakultas Teknik Unversitas Muhammadiyah Makassar, 21-23 April 2016.

Dalam kompetisi bertema "Perencanaan Jaringan Irigasi yang Efektif dan Efisien" itu, FT-UB, meraih gelar juara I, II dan III. "Ada lima proposal yang lolos sebagai finalis di ajang itu. "Dari lima proposal sebagai finalis itu, empat diantaranya adalah milik FT-UB dan satu proposal lainnya dari Unmuh Makassar Jurusan Teknik Sipil," kata Ketua Tim UB, Feri Alimudin di Malang, Jawa Timur, Selasa.

Peraih Juara I itu adalah Tim D’Brantas yang dipresentasikan Radya Gading W, Rizki Adhitya N, dan Ardian Suwindra. Sedangkan Juara II adalah Tim GIP-64 yang dipresentasikan Al Dirga Akbarshadana, Anas Zulfikar Rasyid, dan Rana Karinta Hapsari), serta Juara III adalah Tim Akatsuki-64 dengan anggota tim Muhammad Bagus Hari Santoso, Gigih Suryarawit, dan Yahya Muchaimin Aji.

Lebih lanjut, Feri mengatakan karya Tim D’Brantas mempunyai keunggulan pada metode yang menggunakan kombinasi konsep bangunan siphon dan talang. Ini dikarenakan keadaan topografi daerah studi yang tidak memungkinkan menggunakan satu macam bangunan pembawa saja.

Sedangkan konsep Tim GIP-64 dan Akatsuki-64, katanya, lebih mengedepankan efisiensi penggunaan bangunan pembawa dengan mengefektifkan fungsi dari tiap bangunan, sehingga biaya perencanaan dapat ditekan.

Ia menambahkan karya ini secara praktik dapat diterapkan di lapangan karena pada dasarnya perencanaan yang telah dibuat oleh masing-masing tim mengacu pada kriteria perencanaan yang diterbitkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPU-Pera).

Menurut dia, raihan gelar juara tersebut membawa nama Teknik Pengairan ke tingkat nasional untuk kedua kalinya setelah beberapa waktu lalu berhasil menjuarai Lomba Rancang Bendungan tingkat nasional di Universitas Mataram.

Hal ini, ucapnya, dapat menjadi motivasi bagi adik tingkatnya untuk terus meningkatkan kualitasnya karena di bidang pengairan memang minim kompetisi. Jadi, ketika ada kompetisi pihaknya harus siap untuk berpartisipasi,  bahkan tidak menutup kemungkinan Himpunan Mahasiswa Teknik Pengairan (HMP) FT-UB bisa menggelar kompetisi tingkat nasional lainnya.

Kriteria penilaian pada tahap pertama di antaranya meliputi perletakan posisi bangunan, penggunaan bangunan pelintas yang efektif, dimensi saluran, dan sistematika penulisan. Sedangkan penilaian tahap kedua berupa efektifitas jaringan irigasi diukur dari 30 persen panjang total jaringan, banyaknya cut dan fill tanah diperencanaan, implemetasi desain jaringan, dan kemampuan presentasi.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016