Jakarta (Antara) - Indonesia semakin memantapkan diri untuk berkiprah di dunia internasional dengan menjadi tuan rumah Pertemuan puncak para Pemimpin Kepramukaan Asia-Pasifik (Asia Pasific Regional Scout Leaders Summit) ke-10, yang akan dilaksanakan di Bali pada 19-24 April 2017.

Indonesia yang diwakili Gerakan Pramuka kembali menjadi tuan rumah setelah berhasil menyelengarakan pertemuan pertama Komite dan Subkomite Kepramukaan se-Asia Pasifik pada 8-12 April 2016.

"Mereka yakin Indonesia dapat memberikan pelayanan dan mengatur kegiatan-kegiatan pramuka apalagi dalam taraf konferensi ini sudah sangat bagus, sangat mendapat apresiasi dari Kepramukaan se-Asia Pasifik dan Organisasi Kepramukaan Dunia," kata Wakil Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka bidang Hubungan Internasional Ahmad Rusdi pada pertemuan orientasi anggota Sub-Komite Kepramukaan Asia-Pasifik, Jakarta, Senin (11/4).

Terpilihnya Indonesia sebagai penyelenggara pertemuan puncak pada April 2017 itu berdasarkan pemungutan suara pada pertemuan Komite Kepramukaan se-Asia-Pasifik, yang merupakan kegiatan dalam rangkaian Pertemuan pertama Komite dan Subkomite Kepramukaan se-Asia Pasifik di Jakarta.

Dalam pertemuan itu, Indonesia mendapat tujuh suara, mengalahkan Korea yang mendapat dua suara, Bangladesh yang mendapat satu suara dan Pakistan yang mendapat satu suara.

"Dengan pengurusan baru tentu kita juga ingin berkiprah di dunia internasional maupun regional," ujar Ahmad Rusdi yang juga anggota Komite Kepramukaan Asia-Pasifik (Asia Pacific Regional Scout/APRS).

Pengurus Komite dan Sub-Komite Kepramukaan Asia-Pasifik periode 2015-2018 baru terpilih pada awal November 2015 di Gwangju, Korea Selatan dalam Konferensi Asia-Pasifik Ke-25. Mereka terdiri dari 11 orang pengurus komite dan 75 orang pengurus subkomite.

Kemudian, para pengurus itu mengadakan pertemuan pertama di Indonesia pada 8-12 April 2016 untuk membahas program kerja ke depan.

Ahmad Rusdi mengatakan Pertemuan puncak Pemimpin Kepramukaan Asia-Pasifik ke-10 yang diadakan di Indonesia pada April mendatang akan menjadi wadah mempromosikan bangsa.

"Dengan kita menjadi tuan rumah 'Asia Pasific Regional Scout Leaders Summit' ke-10 tentunya banyak hal-hal yang bisa kita sampaikan kepada negara-negara anggota APRS (Kepramukaan se-Asia Pasifik).'

"Kita bisa menunjukkan bahwa Indonesia itu aman dan berkembang, berkembang dalam segala hal, seperti ekonomi, perdagangan, investasi, dan kemajuan-kemajuan yang dicapai oleh Indonesia, tentunya mereka bisa melihat secara langsung," tuturnya.

Dengan menjadi tuan rumah, Indonesia dapat mempromosikan kearifan dan kemajuan bangsa ke kancah global. Banyak perwakilan dari negara-negara di kawasan Asia Pasifik akan berkunjung ke Indonesia dan melihat pesona Indonesia seperti keramahan penduduk dan keindahan alam Indonesia.

Ahmad Rusdi mengatakan dalam pertemuan puncak mendatang Gerakan Pramuka Indonesia akan menyampaikan visi dan misinya serta perkembangan yang ada di Indonesia seperti penanggulangan terkait narkoba, sosialisasi kepada anak didik untuk menjadi warga negara bela bangsa.

Dia mengatakan pemerintah memberikan dukungan sepenuhnya kepada pengembangan kepramukaan dengan Presiden Joko Widodo sebagai ketua majelis pembimbing pramuka.

Dia berharap akan semakin banyak anak muda yang ikut dalam gerakan pramuka untuk membekali diri sehingga menjadi generasi penerus bangsa yang mampu memimpin dan berperan aktif dalam pembangunan.

    
Satukan visi

Komite dan Subkomite Kepramukaan Asia-Pasifik (Asia Pacific Regional Scout/APRS) periode 2015-2018 menyatukan visi dan misi program kegiatan kepramukaan ke depan dalam pertemuan pertama yang dilakukan di Jakarta.

"Kegiatan ini pertama kali dilakukan komite dan sub komite yang baru saja terpilih dalam Konferensi Asia-Pasifik Ke-25 di Gwangju, Korea Selatan awal November 2015," tutur Wakil Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka bidang Hubungan Internasional Ahmad Rusdi.

Tujuan orientasi dan rapat ini adalah menyamakan visi, misi dan pengetahuan agar para anggota komite dan sub komite dapat bekerja dengan maksimal memajukan gerakan pramuka di kawasan Asia-Pasifik, kata Ahmad Rusdi.

Dia menambahkan pertemuan yang dihadiri perwakilan dari 18 negara itu juga membahas program-program pengembangan kepramukaan di kawasan Asia-Pasifik yang perlu dilakukan baik komite maupun subkomite APRS.

"Kita perlu orientasi, kita perlu mengadakan pertemuan untuk sama-sama membahas apa yang harus kita lakukan oleh APRS, oleh anggota komite maupun sub komite ke depan," ujarnya.

Dia mengatakan melalui pertemuan itu, masing-masing pengurus dari setiap negara anggota yang hadir dapat menyampaikan pandangan, pendapat dan saling berbagi pengetahuan.

"Kita duduk bersama untuk memikirkan kemajuan gerakan pramuka ke depan sehingga APRS ini dalam kegiatan masing-masing di regional maupun internasional bisa saling mengenal, saling memahami dan mendukung," ucapnya.

Ketua Komite Kepramukaan Kawasan Asia-Pasifik (APRS Foundation) Paul Parkinson mendorong semua anggota untuk menciptakan gerakan pramuka dunia yang lebih baik dan maju.

"Anda akan membuat orientasi dengan mempertimbangkan apa yang Anda butuhkan, untuk apa, apa yang perlu diperkuat, apa yang perlu diketahui, apa yang harus dicapai, kemana harus pergi dan bagaimana mencapai visi kita," imbuhnya.

Dia mengatakan pertemuan itu akan membentuk komitmen bersama untuk mencari upaya dan strategi yang perlu dilakukan untuk memastikan pelaksanaan ide pemikiran program mencapai tujuannya.

    

Pengembangan

Sekretaris Jenderal Organisasi Kepramukaan Dunia Scott Teare mengatakan misi Organisasi Kepramukaan Dunia adalah berperan serta dalam pendidikan anak-anak muda berdasarkan Janji dan Hukum Pramuka untuk membantu menciptakan dunia yang lebih baik di mana orang-orang mampu mengembangkan diri dan memainkan peranan yang membangun di tengah masyarakat.

"Jelas bahwa gerakan pramuka dunia adalah program pengembangan kepemimpinan yang terkemuka di dunia," tuturnya.

Dia mendorong semua anggota untuk mengajak anak muda mengadopsi nilai-nilai pramuka yang salah satunya memenuhi kewajiban kepada Tuhan, bangsa dan negara, dan kewajiban mengembangkan potensi diri.

Organisasi Kepramukaan Dunia (World Organization of the Scout Movement/WOSM) menargetkan 100 juta anggota pramuka di berbagai negara di seluruh dunia pada 2023.

"Sebagai bagian dari visi kawasan, kita akan menjadi program pendidikan non formal terkemuka di dunia, kita akan memungkinkan 100 juta anak muda dapat memberikan kepemimpinan di komunitas mereka," kata Sekretaris Jenderal Organisasi Kepramukaan Dunia Scott Teare pada pertemuan orientasi anggota Sub-Komite Kepramukaan Asia-Pasifik di Jakarta, Senin (11/4).

Dia mengajak setiap anggota untuk mewujudkan visi WOSM yang pada 2023 dapat menjadi gerakan pramuka berpendidikan yang terkemuka di dunia, yang memungkinkan 100 juta anak muda menjadi warga negara aktif melakukan perubahan positif di komunitas mereka dan di dunia berdasarkan nilai-nilai bersama.

Saat ini, WOSM beranggotakan 163 negara dengan jumlah anggota pramuka sekitar 40 juta orang di dunia dan setiap tahun diharapkan mengalami perkembangan anggota sebesar lima persen.

Wakil Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka bidang Hubungan Internasional, Ahmad Rusdi, yang juga anggota Komite Kepramukaan Asia-Pasifik (Asia Pacific Regional Scout/APRS) mengatakan saat ini Indonesia menyumbang 22 juta anggota pramuka di dunia.

"Kita bersama-sama memajukan gerakan pramuka dunia," ujarnya.

Dia menyakini putra-putri bangsa yang ikut dalam gerakan pramuka akan dibekali pengetahuan dan pengembangan diri untuk dapat berperan aktif dalam pembangunan bangsa.

"Melalui kegiatan pramuka yang memberikan dasar-dasar dengan prinsip Trisatya dan Dasa Dharma apabila itu benar-benar diterapkan, diamalkan yakin bahwa para pemuda ini akan maju," tukasnya. (*)

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016