Sidoarjo (Antara Jatim) - Komandan Pasmar-1 Brigadir Jenderal TNI (Mar) Lukman menegaskan bahwa saat ini banyak kiriman sampah dari Surabaya yang terlihat di tepi Jembatan Suramadu sisi Madura.
"Kami menggelar Renang Selat Madura pada 28 April dengan banyak tujuan, diantaranya latihan bagi prajurit, upaya mempromosikan wisata di Suramadu, kampanye lingkungan, dan kemaritiman," katanya di Sidoarjo, Senin.
Ditemui di sela "Press Gathering" dan Doa Bersama untuk Sukses Renang Selat Madura di Lapangan Tembak Mako Pasmar-1, Gedangan, Sidoarjo, ia menjelaskan jumlah sampah itu sama banyaknya dengan ubur-ubur.
"Ada fenomena ubur-ubur yang menarik di tepi Jembatan Suramadu pada sisi Madura, tapi jumlah ubur-ubur itu sama banyaknya dengan sampah yang merupakan kiriman dari Surabaya itu," katanya.
Oleh karena itu, ia berharap Pemkot Surabaya dan Pemkab Bangkalan melakukan tindakan serius guna mengatasinya. "Kami sendiri sudah sering bersih-bersih di sana, tapi kiriman sampah itu banyak dan terus," katanya.
Menurut dia, tindakan serius itu penting seiring dengan upaya mempromosikan Jembatan Suramadu sebagai objek wisata, terutama wisata di bawah jembatan, sehingga wisatawan akan tertarik.
"Kami mengadakan Renang Selat Madura di bawah Jembatan Suramadu tanpa alat dan hanya dengan seragam militer, kecuali pelampung sebagai syarat 'safety', juga untuk mempromosikan objek wisata Jembatan Suramadu yang selama ini hanya didengar," katanya.
Sebagai puncak acara HUT Ke-15 Pasmar-1 yang dirayakan pada 22 Maret lalu, Renang Selat Madura itu diharapkan dapat memecahkan rekor MURI untuk perenang terbanyak yang melintasi Selat Madura yakni 2.016 prajurit.
"Tapi, rekor MURI itu bukan tujuan utama, karena hal terpenting adalah meningkatkan latihan fisik bagi prajurit kami," katanya di sela acara yang juga dihadiri mitra kemaritiman dari HNSI Surabaya dan LSM Nol Sampah.
Namun, latihan Renang Selat Madura itu bukan main-main, karena arus di bawah Jembatan Suramadu bukan tantangan yang dapat dianggap ringan. "Untuk itu, kami sudah mengadakan latihan selama satu bulan," katanya.
Dalam "press gathering" yang dimeriahkan dengan latihan menembak pistol dan senjata laras panjang buatan Pindad bagi puluhan wartawan Sidoarjo dan Surabaya itu, Danpasmar-1 berharap kemitraan Pasmar-1 dengan wartawan akan tetap terjalin dengan baik.
"Semoga hubungan baik selama ini akan semakin meningkat. Silaturrahmi ini berlanjut. Kali ini dibikin enjoy dengan menembak. Kami sendiri akan terbuka 24 jam untuk dikonfirmasi rekan-rekan pers," katanya, didampingi Ketua PWI Kabupaten Sidoarjo, Abdul Rouf. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
"Kami menggelar Renang Selat Madura pada 28 April dengan banyak tujuan, diantaranya latihan bagi prajurit, upaya mempromosikan wisata di Suramadu, kampanye lingkungan, dan kemaritiman," katanya di Sidoarjo, Senin.
Ditemui di sela "Press Gathering" dan Doa Bersama untuk Sukses Renang Selat Madura di Lapangan Tembak Mako Pasmar-1, Gedangan, Sidoarjo, ia menjelaskan jumlah sampah itu sama banyaknya dengan ubur-ubur.
"Ada fenomena ubur-ubur yang menarik di tepi Jembatan Suramadu pada sisi Madura, tapi jumlah ubur-ubur itu sama banyaknya dengan sampah yang merupakan kiriman dari Surabaya itu," katanya.
Oleh karena itu, ia berharap Pemkot Surabaya dan Pemkab Bangkalan melakukan tindakan serius guna mengatasinya. "Kami sendiri sudah sering bersih-bersih di sana, tapi kiriman sampah itu banyak dan terus," katanya.
Menurut dia, tindakan serius itu penting seiring dengan upaya mempromosikan Jembatan Suramadu sebagai objek wisata, terutama wisata di bawah jembatan, sehingga wisatawan akan tertarik.
"Kami mengadakan Renang Selat Madura di bawah Jembatan Suramadu tanpa alat dan hanya dengan seragam militer, kecuali pelampung sebagai syarat 'safety', juga untuk mempromosikan objek wisata Jembatan Suramadu yang selama ini hanya didengar," katanya.
Sebagai puncak acara HUT Ke-15 Pasmar-1 yang dirayakan pada 22 Maret lalu, Renang Selat Madura itu diharapkan dapat memecahkan rekor MURI untuk perenang terbanyak yang melintasi Selat Madura yakni 2.016 prajurit.
"Tapi, rekor MURI itu bukan tujuan utama, karena hal terpenting adalah meningkatkan latihan fisik bagi prajurit kami," katanya di sela acara yang juga dihadiri mitra kemaritiman dari HNSI Surabaya dan LSM Nol Sampah.
Namun, latihan Renang Selat Madura itu bukan main-main, karena arus di bawah Jembatan Suramadu bukan tantangan yang dapat dianggap ringan. "Untuk itu, kami sudah mengadakan latihan selama satu bulan," katanya.
Dalam "press gathering" yang dimeriahkan dengan latihan menembak pistol dan senjata laras panjang buatan Pindad bagi puluhan wartawan Sidoarjo dan Surabaya itu, Danpasmar-1 berharap kemitraan Pasmar-1 dengan wartawan akan tetap terjalin dengan baik.
"Semoga hubungan baik selama ini akan semakin meningkat. Silaturrahmi ini berlanjut. Kali ini dibikin enjoy dengan menembak. Kami sendiri akan terbuka 24 jam untuk dikonfirmasi rekan-rekan pers," katanya, didampingi Ketua PWI Kabupaten Sidoarjo, Abdul Rouf. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016