Surabaya (Antara Jatim) - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur menyatakan kesiapannya menghadapi tantangan yang dinilai akan lebih kompleks dan berpengaruh bagi Islam nusantara menjelang usia seabad NU.

"Tujuh tahun lagi NU genap berusia seabad dan kami siap menghadapi tantangan yang tentunya lebih besar," ujar Ketua PWNU Jawa Timur Mutawakil Alallah di sela peringatan Hari Lahir NU ke-93 di Kantor PWNU Jatim di Surabaya, Minggu.

Menurut dia, bertambahnya usia sekaligus memasuki abad kedua maka segenap jajaran pengurus dan warga, serta komunitas masyarakat pesantren harus benar-benar menghayati jiwa para pejuang dan pendiri NU.

"Para ulama terdahulu tak pernah lelah berhenti berhikmah dalam rangka pelayanan dan gerakan, baik aspek keagamaan maupun kemasyarakatan," ucap ulama kelahiran Probolinggo, Jawa Timur tersebut.

Dari aspek keagamaan, kata dia, diketahui bersama setelah era reformasi dan kini menyongsing era globalisasi memiliki suasana yang sangat dinamis sehingga secara langsung berhadapan dengan tantangan pemahaman keagamaan yang tidak sesuai kultur dan kondisi bangsa sekarang.

"Negara ini beragam dan Bhinneka Tunggal Ika. NU selaku komunitas organisasi keagamaan terbesar di Indonesia, bahkan dunia, harus memiliki jiwa juang dengan spirit perlawanan tanpa rasa takut, tapi tentunya dengan santun dan Rahmatan Lil'alamin.

"Kita harus membendung pemahaman keagamaan yang menganggu keamanan, ketertiban maupun kemapanan di tengah-tengah masyarakat. NU berada di garda terdepan," katanya.

Sedangkan dari aspek kemasyarakatan, lanjut dia, jika dulu pendiri NU menghadapi rezim kolonialisme penjajah Belanda maka sekarang yang dihadapi tidak kalah beratnya, seperti kapitalisme global, radikalisme dan terorisme yang rata-rata mengatasnamakan agama.

"Satu lagi tantangan kita adalah bahaya narkoba dan korupsi yang tentu sangat mengancam serta merugikan masa depan bangsa. Karena itu NU harus menyiapkan diri untuk menghadapi tantangan dan segala rintangan," kata pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong tersebut.

Sementara itu, pada resepsi peringatan Harlah NU ke-93, hadir sejumlah ulama dan tokoh politik Jatim, seperti Pimpinan Pondok Pesantren Bumi Sholawat Tulangan Sidoarjo KH Agus Ali Masyhuri dan Rektor Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Prof Dr H Abd A'la, MA.

Kemudian, tokoh-tokoh partai politik Jatim seperti Ketua DPD Partai Gerindra Jatim Soepriyatno, Ketua DPD PDIP Jatim Kusnadi, Ketua DPW PPP Jatim Musyafak Noer dan sejumlah tokoh lainnya.

Pada Harlah ke-93 bertemakan "Menyambut Satu Abad NU, Meneguhkan Islam Nusantara" tersebut, hadir pula ratusan kader NU sekaligus berkesempatan menikmati 93 nasi tumpeng sebagai pertanda rasa syukur kepada Allah SWT.

"Selamat dan sukses Harlah ke-39 NU, semoga ke depan terus eksis dan semakin besar perannya untuk kepentingan warga Islam pada khususnya, beserta seluruh umat manusia pada umumnya," kata Ketua DPW PPP Jatim Musyafak Noer ditemui usai acara. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016