Bojonegoro (Antara Jatim) - Target produksi padi di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, yang ditetapkan sebesar 945.100 ton gabah kering giling (GKG), tahun ini, bisa terganggu, disebabkan pengaruh jadwal musim tanam (MT) II mundur sebulan.
Kasi Bina Padi dan Palawija Dinas Pertanian Bojonegoro Machmud, di Bojonegoro, Selasa, menjelaskan, musim hujan tahun ini mundur sekitar sebulan, sehingga mempengaruhi petani dalam menanam padi.
Dalam kondisi normal, katanya, areal tanaman padi MT II, semuanya sudah tertanam, pada Maret.
"Tapi tanaman MT II untuk tahun ini baru tertanam semuanya, pada April," jelas dia, dibenarkan Kasi Program dan Pelaporan Dinas Pertanian Sunardi.
Oleh karena itu, menurut Machmud, tanaman padi MT II itu, bisa mengalami penurunan produksi padi, kalau tidak bisa memperoleh air secara maksimal.
"Permasalahannya kalau kemarau nanti tanaman padi April tidak bisa memperoleh air secara maksimal, maka produksinya bisa turun, " ucapnya, menambahkan.
Namun, ia mengaku belum bisa memperhitungkan besarnya penurunan produksi, karena semua masih bergantung dengan musim.
"Penurunan produksi padi bisa terjadi hanya untuk tanaman padi MT II," kata Sunardi, menambahkan.
Meski ada penurunan produksi padi MT II, Machmud dan Sunardi masih optimistis target produksi tanaman padi yang ditetapkan sebesar 945.100 ton GKG bisa tercapai.
Ditanya produksi tanaman padi yang sudah terealisasi tahun ini, ia mengaku belum bisa memperhitungkan, karena panen masih berlangsung.
Meski demikian, ia memberikan gambaran luas areal tanaman padi terpanen Januari sampai Maret seluas 44.530 hektare.
"Perkiraan kami tanaman padi yang panen April sekarang ini sekitar 40 ribu hektare," ucapnya.
Sesuai target, katanya, dari target produksi padi tahun ini sebanyak 945.100 ton GKP, dari areal tanaman padi seluas 150.016 hektare.
Target produksi padi tahun ini, katanya, meningkat dibandingkan produksi padi tahun lalu sebesar 907.834 ton GKG, dengan tanaman padi terpanen seluas 152.691 hektare. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016