Surabaya (Antara Jatim) - Sebuah kampus asal Jerman mengikuti "Campus Expo" bersama sejumlah kampus swasta di Surabaya di Aula SMA Khadijah, Wonokromo, Surabaya, Senin.

"Tidak diterima di PTN bukan akhir segalanya, karena masih banyak PTS bagus dan handal yang bisa menjadi pilihan para siswa selepas SMA," kata Kepala SMA Khadijah, Mochammad Mas'ud.

Bekal pengertian itu, katanya, terus ditanamkan agar siswa tidak galau ketika tidak diterima seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) dan seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBMPTN).

Pembekalan oleh sekolah di bawah Yayasan Pendidikan dan Sosial Nahdlatul Ulama (YPTSNU) Khadijah itu mengundang delapan perguruan tinggi di Surabaya dan di luar negeri yang cukup punya nama untuk melakukan promosi di aula sekolah itu.

"Pameran itu sebagai sebuah pertimbangan bagi siswa yang akan lulus. Untuk mengenal lebih jauh perguruan tinggi swasta yang kompeten dan memiliki jurusan-jurusan yang disukai siswa. Kami hanya memfasilitasi agar siswa tidak salah pilih," katanya.

Oleh karena itu, siswa tidak perlu bingung atau galau, karena kampus swasta banyak yang bagus dan tidak kalah dengan PTN.

Namun, sebisa mungkin pihak sekolah mengarahkan siswanya untuk bisa menembus PTN baik SNMPTN maupun SBMPTN.

Untuk SBMPTN, SMA Khadijah akan memberikan pembekalan khusus yakni latihan soal-soal yang banyak keluar saat SBMPTN. Pembekalan dilakukan selama seminggu mulai 19 April 2016.

"Kami akan terus dampingi siswa untuk menembus PTN. Kalau tidak tembus kami siapkan kampus-kampus yang kompeten," katanya.

Dalam "expo" itu ada kampus dari Jerman yang ikut bergabung. "Tahun lalu, ada lima siswa kami sekolah di Jerman. Makanya kita ajak kampus di Jerman," katanya.

Tidak hanya "expo", SMA Khadijah juga memamerkan karya siswa berupa buku, kumpulan puisi, cerpen dan skenario.

"Ini wujud nyata dari pencanangan SMA Khadijah sebagai SMA Literasi yang ditetapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud)," katanya. (*)

Pewarta: Edy M Yakub

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016