Malang (Antara Jatim) - Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Malang Subur Triono menilai anggaran untuk pemeliharaan dan perbaikan jalan di wilayah  itu masih terlalu minim dan tidak ideal, sehingga banyak jalan rusak belum tersentuh perbaikan.

"Anggaran pemeliharaan dan perbaikan jalan rusak yang tertuang dalam APBD Kota Malang 2016 hanya sebesar Rp2 miliar. Seharusnya, minimal sebesar Rp5  miliar atau di setiap kecamatan diplot sebesar Rp1 miliar," kata Subur Triono di Malang, Jawa Timur, Selasa.

Oleh karena itu, lanjutnya, pihaknya akan mengusulkan tambahan anggaran untuk perbaikan jalan dalam perubahan anggaran keuangan (PAK) APBD 2016, sesuai kebutuhan per kecamatan sebesar Rp1 miliar.     

Menurut politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu, anggaran untuk sejumlah proyek besar yang belum bisa dikerjakan pada tahun ini sebagian dialihkan sana untuk berbagai kebutuhan mendesak, seperti menambah anggaran untuk perbaikan jalan rusak.

"Dengan adanya pengalihan sebagian angagran ini, saya yajin jalan-jalan rusak yang ada di kota ini bisa bagus kembali, toh kebutuhannya tidak terlalu besar," ucapnya.

Senada dengan Subur Triono, Kasi Jalan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Pengawasan Bangunan (DPUPPB) Kota Malang Slamet Santoso mengatakan dana yang ada saat ini memang tidak mencukupi karena ruas jalan rusak yang harus dipelihara dan diperbaiki cukup banyak.

Ia mengemukakan selain dianggarkan sebesar Rp2 miliar tersebut, DPUPPB juga menganggarkan dana sebesar Rp2 miliar untuk perbaikan jalan insidentil. Hanya saja, dana itu hanya bisa digunakan untuk perbaikan jalan khusus.

Sementara itu, prioritas pengadaan Pemkot Malang setelah PAK pada pertengahan 2016 akan diutamakan untuk fasilitas dasar (fisik), seperti pengadaan mobil ambulans atau kendaraan pengangkut sampah.

Prioritas ini disesuaikan dengan arahan Presiden Joko Widodo kepada para kepala daerah agar mengefisiensikan penggunaan politik anggaran dan lebih mengarahkannya untuk keperluan infrastruktur dasar rakyat. Oleh karena itu, rencana penganggaran yang sudah tercantum dalam APBD 2016, akan dievaluasi.

Sebelumnya Wali Kota Malang Moch Anton mengatakan sebenarnya Pemkot Malang juga memiliki beberapa rencana pengadaan alat-alat lain yang berhubungan dengan pembenahaan tata kota, seperti pembelian mobil penyapu jalan yang sempat diujicobakan di Kota Malang beberapa waktu lalu.

Akan tetapi, keinginan itu belum bisa terlaksana karena anggaran dinilai tidak mencukupi. "Saat diujicobakan hasilnya memang bagus, tapi kami tidak bisa membelinya karena terlalu mahal," ucapnya.

Sebenarnya, kata Anton, pemkot setempat sudah menyusun efisiensi anggaran sejak awal. Contohnya, pengadaan mobil dinas yang dihilangkan dari draf APBD tahun ini. "Dalam PAK APBD 2016 juga tetap akan dirahkan untuk pengadaan fasilitas yang berhubungan langsung dengan masyarakat," ujarnya.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016