Malang (Antara Jatim) - "Pertempuran Kota" (Urban War Fire) yang melibatkan sepuluh Pasukan Khas (Paskhas) TNI Angkatan Udara dari Lanud Abdulrachman Saleh Malang, Jawa Timur membuka pameran dirgantara sebagai rangkaian kegiatan perayaan HUT ke-70 TNI AU, Jumat petang.
Paskhas TNI AU yang tiba-tiba masuk mal Malang Town Square (Matos) dan terjadi baku tembak, mengejutkan para pengunjung, bahkan tidak sedikit yang histeris melihat kejadian tersebut.
Dengan dibekali senjata laras panjang M4 Komando kaliber 5,56 mm buatan Amerika Serikat dan Glok 19 buatan Austria, akhirnya pasukan yang dikomandoi Danlanud Abdulrachman Saleh, Marsma Djoko Senoputro itu bisa memukul mundur lawan yang berusaha merebut pangkalan TNI AU itu.
Kondisi genting di dalam mal itu merupakan simulasi yang diperagakan para anggota TNI AU Lanud Abdulrachman Saleh Malang untuk membuka pameran dirgantara di Matos pada 8-10 April 2016.
Danyonko 464, Letkol Pas Yosafat Soelya, mengatakan kegiatan ini dilakukan dalam rangka memeriahkan HUT ke-70 TNI AU yang diperingati tiap tanggal 9 April, sekaligus sebagai unjuk kemampuan yang dimiliki Paskhas TNI AU dalam upaya mengamankan daerah perkotaan.
"Simualsi itu tadi namanya Urban War Fire, yakni satu upaya untuk merebut kembali Pangkalan Udara yang dikuasai musuh alias pertempuran kota, karena umumnya Pangkalan Udara berada di daerah perkotaan," jelasnya.
Ia mengemukakan ada dua teknik yang mereka gunakan, yakni melalui udara dengan menggunakan helikopter dan penyusupan melalui darat dan air. Selain itu, semua senjata yang digunakan asli, namun amunisi pelurunya yang diganti dengan peluru kosong.
"Tadi ada beberapa yang turun dari lantai dua itu contoh yang melalui udara dengan helikopter, tadi Marsma Djoko (Danlanud) yang melalui darat. Kalau pernah melihat film Black Cop Down, nah hampir seperti itu kalau di medan pertempuran," urainya.
Paskhas, katanya, juga mempunyai ciri khas tugas tambahan yang tidak dimiliki oleh pasukan lain, yaitu Operasi Pembentukan dan Pengoperasian Pangkalan Udara Depan(OP3UD). Operasi ini bertujuan untuk merebut dan mempertahankan pangkalan dan selanjutnya menyiapkan pendaratan pesawat dan penerjunan pasukan kawan.
Sementara itu, dalam pameran dirgantara ini ditampilkan beberapa Alutsista dan perlengkapan milik TNI AU Lanud Abdulrachman Saleh, simulasi penerbangan hingga pameran foto karya siswa Indonesia School Of Photography (ISOP) Malang, serta ada beragam booth yang menampilkan keunggulan masing-masing.
Selain itu juga akan dilakukan pemilihan putra putri dirgantara 2016. "Ini pamerannya selama tiga hari mulai hari ini sampai minggu dengan tujuan sebagai sarana memberikan informasi dan edukasi pada masyarakat," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
Paskhas TNI AU yang tiba-tiba masuk mal Malang Town Square (Matos) dan terjadi baku tembak, mengejutkan para pengunjung, bahkan tidak sedikit yang histeris melihat kejadian tersebut.
Dengan dibekali senjata laras panjang M4 Komando kaliber 5,56 mm buatan Amerika Serikat dan Glok 19 buatan Austria, akhirnya pasukan yang dikomandoi Danlanud Abdulrachman Saleh, Marsma Djoko Senoputro itu bisa memukul mundur lawan yang berusaha merebut pangkalan TNI AU itu.
Kondisi genting di dalam mal itu merupakan simulasi yang diperagakan para anggota TNI AU Lanud Abdulrachman Saleh Malang untuk membuka pameran dirgantara di Matos pada 8-10 April 2016.
Danyonko 464, Letkol Pas Yosafat Soelya, mengatakan kegiatan ini dilakukan dalam rangka memeriahkan HUT ke-70 TNI AU yang diperingati tiap tanggal 9 April, sekaligus sebagai unjuk kemampuan yang dimiliki Paskhas TNI AU dalam upaya mengamankan daerah perkotaan.
"Simualsi itu tadi namanya Urban War Fire, yakni satu upaya untuk merebut kembali Pangkalan Udara yang dikuasai musuh alias pertempuran kota, karena umumnya Pangkalan Udara berada di daerah perkotaan," jelasnya.
Ia mengemukakan ada dua teknik yang mereka gunakan, yakni melalui udara dengan menggunakan helikopter dan penyusupan melalui darat dan air. Selain itu, semua senjata yang digunakan asli, namun amunisi pelurunya yang diganti dengan peluru kosong.
"Tadi ada beberapa yang turun dari lantai dua itu contoh yang melalui udara dengan helikopter, tadi Marsma Djoko (Danlanud) yang melalui darat. Kalau pernah melihat film Black Cop Down, nah hampir seperti itu kalau di medan pertempuran," urainya.
Paskhas, katanya, juga mempunyai ciri khas tugas tambahan yang tidak dimiliki oleh pasukan lain, yaitu Operasi Pembentukan dan Pengoperasian Pangkalan Udara Depan(OP3UD). Operasi ini bertujuan untuk merebut dan mempertahankan pangkalan dan selanjutnya menyiapkan pendaratan pesawat dan penerjunan pasukan kawan.
Sementara itu, dalam pameran dirgantara ini ditampilkan beberapa Alutsista dan perlengkapan milik TNI AU Lanud Abdulrachman Saleh, simulasi penerbangan hingga pameran foto karya siswa Indonesia School Of Photography (ISOP) Malang, serta ada beragam booth yang menampilkan keunggulan masing-masing.
Selain itu juga akan dilakukan pemilihan putra putri dirgantara 2016. "Ini pamerannya selama tiga hari mulai hari ini sampai minggu dengan tujuan sebagai sarana memberikan informasi dan edukasi pada masyarakat," ujarnya.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016