Trenggalek (Antara Jatim) - Masyarakat petani di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Minggu menggelar kontes durian lokal sebagai upaya memperkenalkan produk holtikultura setempat sekaligus mencari durian varietas unggul yang mungkin dikembangkan hingga tingkat nasional.
Kegiatan digelar di salah satu sentra penghasil durian terbanyak di daerah itu, yakni di lapangan Desa Sawahan, Kecamatan Watulimo dan diikuti sedikitnya 50 kontestan dari berbagai daerah di Trenggalek.
"Kontes ini hanya melombakan varietas durian yang belum tercatat sebagai durian unggulan dan diakui di BPTP (Balai Penelitian Tanaman Pangan) pusat," kata Kepala Dinas Pertanian Kehutanan dan Perkebunan (Pertahutbun) Kabupaten Trenggalek Joko Surono.
Ia memastikan, tiga varietas durian lokal Trenggalek yang telah diakui Kementrian Pertanian sebagai varietas unggul tidak lagi diikutkan dalam kontes tersebut.
Ketiga varietas durian dimaksud masing-masing adalah varietas durian ripto, kunir, dan windu.
"Tidak menutup kemungkinan di masyarakat ini masih ada varietas durian yang memiliki kualitas unggul seperti halnya durian ripto, kunir atau windu tadi, sehingga perlu dilakukan kontes semacam ini untuk selanjutnya dikembangkan," ujarnya.
Pantauan Antara, kontes durian yang berlangsung mulai pukul 08.00 WIB hingga tengah hari tersebut berlangsung meriah.
Selain diikuti puluhan petani durian dari daerah Watulimo dan beberapa daerah lain di Trenggalek, kontes durian yang digelar rutin setahun sekali tersebut sukses menarik perhatian ribuan wisatawan lokal maupun luar daerah.
Warga dan wisatawan tidak hanya menyaksikan jalannya kontes durian aneka varietas tersebut, tetapi juga aktif memborong buah durian dari para petani maupun pengepul yang ada di sepanjang tepi jalan menuju kawasan wisata Pantai Prigi dan Desa Sawahan tersebut.
"Sayangnya gelaran kontes (durian) ini masih terlalu sederhana. Tidak ada kemasan yang bagus sehingga terkesan kurang menarik jika ingin dijual sebagai ikon wisata tahunan," ujar Linda Kusuma, penggemar buah durian asal Kota Blitar.
Kendati dikemas minimalis, Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak yang didampingi istrinya artis Arumi Bachsin serta Wabup Muhammad Nur Arifin tetap mengapresiasi kegiatan kontes durian yang digelar para petani durian bekerja sama dengan dispertahutbun tersebut.
Emil bahkan tak segan memuji kualitas durian lokal Trenggalek yang menurutnya, apabila bisa menemukan buah durian yang tepat maka rasanya melampaui durian unggul mancanegara seperti dari Singapura, Thailan, Malaysia, maupun Filipina.
"Kalau pas dapat yang tepat, rasanya enak sekali. Itu sebabnya kita perlu mengidentifikasi varietas unggulan yang tepat dan berkualitas sehingga bisa menjadi ikon durian khas Trenggalek yang bisa dikembangkan sebagai produk holtikultura daerah," ujar Bupati Emil.
Di akhir acara, kontes durian ditutup dengan pesta makan durian gratis bersama ratusan warga dan wisatawan yang masih bertahan di lokasi acara.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016
Kegiatan digelar di salah satu sentra penghasil durian terbanyak di daerah itu, yakni di lapangan Desa Sawahan, Kecamatan Watulimo dan diikuti sedikitnya 50 kontestan dari berbagai daerah di Trenggalek.
"Kontes ini hanya melombakan varietas durian yang belum tercatat sebagai durian unggulan dan diakui di BPTP (Balai Penelitian Tanaman Pangan) pusat," kata Kepala Dinas Pertanian Kehutanan dan Perkebunan (Pertahutbun) Kabupaten Trenggalek Joko Surono.
Ia memastikan, tiga varietas durian lokal Trenggalek yang telah diakui Kementrian Pertanian sebagai varietas unggul tidak lagi diikutkan dalam kontes tersebut.
Ketiga varietas durian dimaksud masing-masing adalah varietas durian ripto, kunir, dan windu.
"Tidak menutup kemungkinan di masyarakat ini masih ada varietas durian yang memiliki kualitas unggul seperti halnya durian ripto, kunir atau windu tadi, sehingga perlu dilakukan kontes semacam ini untuk selanjutnya dikembangkan," ujarnya.
Pantauan Antara, kontes durian yang berlangsung mulai pukul 08.00 WIB hingga tengah hari tersebut berlangsung meriah.
Selain diikuti puluhan petani durian dari daerah Watulimo dan beberapa daerah lain di Trenggalek, kontes durian yang digelar rutin setahun sekali tersebut sukses menarik perhatian ribuan wisatawan lokal maupun luar daerah.
Warga dan wisatawan tidak hanya menyaksikan jalannya kontes durian aneka varietas tersebut, tetapi juga aktif memborong buah durian dari para petani maupun pengepul yang ada di sepanjang tepi jalan menuju kawasan wisata Pantai Prigi dan Desa Sawahan tersebut.
"Sayangnya gelaran kontes (durian) ini masih terlalu sederhana. Tidak ada kemasan yang bagus sehingga terkesan kurang menarik jika ingin dijual sebagai ikon wisata tahunan," ujar Linda Kusuma, penggemar buah durian asal Kota Blitar.
Kendati dikemas minimalis, Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak yang didampingi istrinya artis Arumi Bachsin serta Wabup Muhammad Nur Arifin tetap mengapresiasi kegiatan kontes durian yang digelar para petani durian bekerja sama dengan dispertahutbun tersebut.
Emil bahkan tak segan memuji kualitas durian lokal Trenggalek yang menurutnya, apabila bisa menemukan buah durian yang tepat maka rasanya melampaui durian unggul mancanegara seperti dari Singapura, Thailan, Malaysia, maupun Filipina.
"Kalau pas dapat yang tepat, rasanya enak sekali. Itu sebabnya kita perlu mengidentifikasi varietas unggulan yang tepat dan berkualitas sehingga bisa menjadi ikon durian khas Trenggalek yang bisa dikembangkan sebagai produk holtikultura daerah," ujar Bupati Emil.
Di akhir acara, kontes durian ditutup dengan pesta makan durian gratis bersama ratusan warga dan wisatawan yang masih bertahan di lokasi acara.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016