Surabaya (Antara Jatim) - Ketua Divisi Tumbuh Kembang Anak dan Remaja Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSUD Dr Soetomo,  Dr Ahmad Suryawan SpA(K) mengatakan anak yang terkena alergi, terutama anak-anak dengan risiko tidak toleran terhadap susu sapi bisa diberikan nutrisi protein hidrolisis parsial.

"Protein terhidrolisis parsial merupakan sebuah hasil dari teknologi yang memotong panjang rantai protein menjadi lebih pendek dan memperkecil ukuran massa molekul protein, sehingga protein akan lebih mudah dicerna dan diterima oleh anak," katanya dalam acara Nutritalk 'Early Life Nutrition' bersama Sarihusada di Surabaya, Minggu.

Ia mengatakan teknologi ini memungkinkan anak yang tidak toleran terhadap protein susu sapi, dapat tetap memperoleh nutrisi dengan asupan protein yang dibutuhkan untuk mendukung tercapainya pertumbuhan yang optimal. Dengan rantai yang lebih pendek, maka kandungan nutrisi protein terhidrolisis parsial berkurang.

"Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan pemberian nutrisi dengan protein terhidrolisis parsial, sebagai salah satu langkah praktis dalam upaya intervensi nutrisi bagi anak, dengan faktor risiko tidak toleran protein susu sapi," kata dia.

Menurut dia, dibutuhkan intervensi nutrisi yang tepat bagi anak-anak agar terhindar dari alergen pemicu, tetapi tetap memperoleh nutrisi yang dibutuhkan untuk mendukung tumbuh kembang yang optimal, karena anak yang terkena alergi bisa mempengaruhi status kesehatannya ke depan.

Senada dengan itu, Ahli Alergi Imuniologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) RSUD Dr Soetomo, DR Dr Anang Endaryato SpA(K) menuturkan berdasarkan studi di Filipina, Malaysia dan Singapura, pemberian susu hidrolisis parsial pada studi ini terlihat dapat menurunkan risiko secara substansial.

"Untuk anak-anak yang memiliki risiko tidak toleran terhadap susu sapi, salah satu intervensi nutrisi dapat dilakukan berupa pemberian nutrisi dengan protein terhidrolisis parsial, namun jika anak tidak toleran dengan protein susu sapi, maka nutrisi dengan protein hidrolisis parsial sudah tidak efektif digunakan," tuturnya.

Menurut dia, salah satu alternatif pemberian nutisi yang efektif bagi anak-anak yang mengalami alergi protein susu sapi adalah dengan pemberian formula isolat protein kedelai atau susu soya kedelai.

"Sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa pola pertumbuhan, kesehatan tulang dan fungsi metabolisme, reproduksi, endokrin, imunitas dan sistem saraf dari anak-anak pengkonsumsi formula dengan isolat protein kedelai tidak berbeda secara signifikan dengan anak yang mengkonsumsi susu sapi," jelasnya.

Ia menambahkan, opsi konsumsi isolat protein kedelai tidak saja menjadi pilihan yang terjangkau, namun juga dapat dijadikan pilihan yang aman bagi anak dengan alergi protein susu sapi karena dapat ditoleransi dengan baik. (*)

Pewarta: Laily Widya Arisandhi

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016