Sidoarjo, (Antara Jatim) - Menteri Sosial Republik Indonesia Khofifah Indar Parawansa meminta kepada masing-masing kabupaten kota untuk segera memiliki "safe house" yang digunakan untuk menampung anak-anak korban eksploitasi.

"Dengan adanya 'safe house' atau juga tempat transit tersebut, maka anak-anak bisa mendapatkan pelayanan dengan maksimal," katanya usai mengunjungi Panti Pondok Kasih di Keputih, Surabaya, Jawa Timur, Minggu.

Ia mengemukakan, tempat-tempat penampungan anak seperti di Panti Pondok Kasih ini perlu diketahui oleh para pemangku kepentingan seperti dinas sosial atau juga petugas kepolisian.

"Supaya anak-anak yang tereksploitasi yang tersisir di jalanan oleh petugas tahu nantinya diarahkan kemana," katanya.

Ia mengemukakan, saat ini di Kementerian Sosial hanya memiliki enam "safe house" dan diharapkan seluruh kabupaten dan kota memiliki "safe house" ini.

"Ia mengatakan, lokasi di Pondok Kasih meskipun milik swasta tetapi menurut saya sangat layak untuk digunakan sebagai shelter atau tempat transit anak-anak yang terjaring oleh Dinas Sosial Kota Surabaya atau juga petugas kepolisian," katanya.

Atau bahkan, kata dia, beberapa daerah yang ada di sekitar Kota Surabaya bisa memanfaatkan tempat ini untuk mendapatkan pelayanan yang terbaik.

"Saat ini di Indonesia terdapat sekitar 4,1 juta anak terlantas dan dari data di Komisi Perlindungan Anak Indonesia terdapat sebanyak 18 ribu anak terekploitasi," katanya.

Ia menambahkan untuk anak tereksploitasi ini, tidak boleh sembarangan diambil di jalanan karena hal itu sama saja dengan penculikan.

"Biarkan petugas berwenang yang melakukan baik itu dari dinas sosial atau juga dari petugas kepolisian," katanya.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2016